Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Erdogan, Surat Norak Trump, dan Rudal Rusia

12 November 2019   18:26 Diperbarui: 12 November 2019   18:25 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trump (kiri), Erdogan, dan S-400 penyebab perselisihan mereka (doc.Washington Times,BBC/ed.Wahyuni)

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada Rabu (13/11) dengan isu pembelian sistem rudal S-400 Rusia oleh Turki diperkirakan akan menjadi topik utama perbincangan (Middle East Eye/MEE, 11 November 2019).

Hal tersebut dilakukan meski pemimpin dua negara anggota persekutuan NATO tersebut masih berselisih pendapat tentang berbagai masalah, termasuk soal penyerbuan pasukan Ankara ke Suriah utara untuk menghadapi pasukan Kurdi yang sebelumnya didukung oleh AS.

Trump pekan lalu mengirimkan surat peringatan pada Erdogan bahwa ia akan segera menjatuhkan sanksi pada Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia jika Ankara tidak menerima persyaratan yang diusulkannya.

Menurut sumber-sumber MEE, Trump juga menuliskan bahwa Turki dapat diterima kembali ke dalam program kemitraan jet tempur generasi F-35 AS jika mereka setuju untuk tidak mengaktifkan sistem S-400 dan berkomitmen untuk tidak membeli lagi sistem persenjataan dari Rusia di masa depan. Surat itu, menurut dua sumber terpercaya di Washington, bertujuan untuk meletakkan dasar bagi diskusi antara kedua pemimpin tersebut minggu ini.

Surat terdahulu Trump yang dilayangkan bulan lalu pada Erdogan, yang berisi ancaman akan menjatuhkan sanksi berat atas operasi militer Turki mengancamnya di Suriah utara, telah menimbulkan kegemparan di kalangan internasional karena ditulis dengan gaya informal yang dianggap tidak bermartabat dan 'kekanak-kanakan'.

"Mari kita selesaikan dengan baik! .... Jangan sok jagoan! Jangan konyol!" Tulis Trump dalam surat pertamanya.

Pejabat Turki mengatakan kepada MEE bahwa surat itu dibuang Erdogan ke tempat sampah. Trump, yang nampaknya sudah mendapat pelajaran dari insiden tersebut, dalam surat keduanya menggunakan bahasa diplomatik sesuai ketentuan protokoler negara yang telah ditetapkan.

Gedung Putih yang, menurut sebuah sumber, berada di bawah tekanan Kongres AS tampaknya ingin segera mengakhiri kasus pembelian S-400, dengan menjatuhkan sanksi pada Turki. Atau minimal mereka bisa menggunakan ancaman sanksi untuk menekan Turki menerima persyaratan yang diajukan AS.

Bila Erdogan menerima persyaratan yang diajukan,  maka Trump berkomitmen untuk menyertakan Turki dalam program F-35 dan menyusun draf kesepakatan perdagangan senilai USD 100 milyar. Meski tidak menyebutkannya dalam surat, namun Trump telah berulangkali mengatakan di depan publik bahwa Turki seharusnya memiliki sistem rudal Patriot buatan AS untuk melindungi wilayahnya.

Erdogan menyatakan pada para jurnalis minggu lalu bahwa dia masih berminat dengan Patriot; namun di sisi lain berdasarkan keterangan sumber yang dekat dengannya, dia membalas surat kedua Trump dengan menyatakan bahwa Turki tidak akan mendiskusikan masalah pembelian S-400.

Dia menegaskan kembali permintaannya membentuk komite bersama untuk menyelesaikan masalah dan terus mempertahankan argumen bahwa S-400 dan F-35 dapat kompatibel dalam struktur pertahanan Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun