Mohon tunggu...
Sabrina Zendy
Sabrina Zendy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

she/ her

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penerapan Etika di Media Sosial

21 Mei 2022   22:20 Diperbarui: 21 Mei 2022   22:26 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era yang serba digital, hampir seluruh aspek kehidupan mengalami perkembangan. Salah satunya adalah perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, dimana hal ini membawa banyak sekali perubahan-perubahan dalam masyarakat. Hadirnya media sosial yang menjadi bukti nyata perubahan zaman yang semakin maju. Tak heran, jika hadirnya media sosial membawa dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat luas.

Media Sosial adalah sebuah media atau platform online, dimana masyarakat biasa menggunakannya sebagai sarana dalam mendapatkan hingga menyebarkan informasi-informasi yang ada ke ruang publik. Media sosial hadir sebagai sarana berkomunikasi yang efektif dan efisien yang mampu menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat yang ada dimuka bumi. Mengakses media sosial tidak sulit, hanya bermodalkan smartphone dan koneksi internet, masyarakat bisa mengakses berbagai informasi yang ada di seluruh dunia dengan mudah.

Hadirnya media sosial telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat luas. Pola perilaku masyarakat banyak mengalami perubahan seperti dalam segi bahasa, budaya, etika hingga norma-norma yang ada. Besar kemungkinan, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa potensi-potensi perubahan dalam kehidupan masyarakat baik dari segi positif maupun negatif. Ditambah dengan populasi penduduk di Indonesia yang semakin berkembang, bukan tidak mungkin perubahan-perubahan ini bisa mempengaruhi keseimbangan hidup masyarakat.

Salah satu bentuk perubahan yang disebabkan oleh hadirnya media sosial adalah Etika. Seperti yang kita ketahui, di media sosial kita dapat melakukan berbagai macam kegiatan seperti mencari dan mendapat informasi, hiburan, membagikan momen, hingga mengomentari suatu postingan secara bebas.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di platform media sosial Twitter. Cuitan salah satu pengguna aplikasi yang identik dengan burung biru ini, Safa mendapat sorotan dari pengguna Twitter yang lain. Hingga menempati #1 trending topic di Twitter dengan kata kunci Safa dan Safa Space. Awal mula permasalahan ini adalah cuitan Safa dalam akun Twitter pribadinya dinilai mengandung hate speech atau ujaran kebencian.

Merebaknya cuitan safa ini sampai kepada NCT-zen, sebutan penggemar boyband asal Korea Selatan NCT. Banyak dari penggemar merasa tidak terima idolanya dihina dengan kata-kata yang tidak pantas. Hal inilah yang memicu perdebatan panas Safa dan NCT-zen hingga muncullah "Safa Space", sebuah forum yang dibuat untuk membahas cuitan Safa di Twitter. Di dalam forum tersebut, Safa diminta untuk menuliskan surat permintaan maaf lengkap dengan tanda tangan bermaterai dan sebuah video permintaan maaf.

Sebuah akun dengan display name Berflowerrr bahkan mengancam akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. "Kalau Safa nggak mau ngelakuin itu semua, aku bakal bawa ini ke ranah hukum. Aku serius dan aku nggak main-main," ujar wanita dengan display name Berflowerrr di Twitter.

Dari contoh permasalahan diatas, akar permasalahan  ini bersumber dari cuitan salah satu pengguna media sosial Twitter. Penggunaan bahasa yang kurang tepat untuk mengungkapkan pendapatanya tentang sesuatu memicu perdebatan banyak orang. Saat ini, antara pendapat dan hate speech memiliki perbedaan yang sangat tipis, ditambah dengan kebebasan opini yang merupakan hak setiap warga negara membuat masyarakat semakin bebas dalam mengutarakan pendapatnya secara bebas.

Inilah mengapa pentingnya penerapan etika dalam bermedia sosial perlu digalakkan. karena kebebasan berpendapat ini, banyak orang kurang waspada dalam menuangkan isi pikirannya di media sosial. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa kesalahpahaman dalam mengartikan pesan yang terkandung dalam suatu uraian kalimat yang dimuat di media sosial. Penggunaan bahasa yang kurang tepat pun dapat memberikan arti yang berbeda. Apalagi, media sosial adalah platform online yang penggunanya tidak terbatas.

Etika dalam bermedia sosial memang tidak tercantum dalam suatu peraturan yang disahkan, tetapi sebagai masyarakat yang terpelajar kita harus tahu bahwa menerapkan etika terutama di media sosial dapat membawa manfaat bagi banyak orang. salah satunya adalah menciptakan suasana lingkungan bermedia sosial yang nyaman dan aman untuk diakses oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, pandai-pandailah kita dalam menjaga tutur bahasa dimedia sosial agar pesan ingin kita bagikan dapat tersampaikan dengan baik tanpa adanya salah penafsiran yang akan memicu perseteruan di media sosial.  

               

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun