Mohon tunggu...
Sabrina A. Dewinda
Sabrina A. Dewinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

International Relations student at UPN "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pernah Menjadi Tuan Rumah, Indonesia Jadikan SEA Games sebagai Upaya Diplomasi Olahraga

22 Mei 2022   12:27 Diperbarui: 22 Mei 2022   12:43 3511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Detik Sport

SEA Games 2021 yang sedang berlangsung dengan meriah, akhir-akhir ini muncul di berbagai media. Menimbulkan rasa penasaran akan apa saja partisipasi Indonesia dalam SEA Games, dan bagaimana kaitannya dengan diplomasi olahraga Indonesia.

South East Asia Games atau SEA Games adalah sebuah ajang olahraga di wilayah Asia Tenggara yang diadakan setiap dua tahun. SEA Games 2021 diikuti oleh 11 negara Asia Tenggara yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam. SEA Games 2021 adalah pertama kalinya SEA Games diselenggarakan pada tahun genap, disebabkan oleh penyebaran COVID-19 pada dua tahun ke belakang. Perhelatan SEA Games terpaksa diundur, dari yang seharusnya diselenggarakan pada November 2021. Setelah keadaan berangsur membaik, ajang olahraga bergengsi Asia Tenggara ini kembali diadakan, yaitu di tahun 2022. Atlet-atlet Asia Tenggara akhirnya kembali dapat menunjukkan keahliannya dalam SEA Games 2021 yang berlangung selama tanggal 12- 23 Mei 2022 di Hanoi, Vietnam.

Perhelatan SEA Games 2021 ini merupakan yang ke-31 sejak kemunculannya pada tahun 1959, dengan menghadirkan 40 cabang olahraga, seperti bulu tangkis, angkat besi, catur, dan balap sepeda. Salah satu hal yang unik pada SEA Games tahun ini yaitu cabang olahraga Xiangqi atau Catur Cina (Chinese Chess) akan diperlombakan untuk pertama kali. Selain itu, cabang olahraga Vavinam yang merupakan cabang olahraga asli Vietnam, kembali dipertandingkan.

Gagasan awal diadakannya SEA Games muncul pada tahun 1958 oleh Laung Sukhumnaipradit, Presiden Komite Olympics. Beliau mengusulkan dibentuknya sebuah ajang olahraga yang terdiri dari negara-negara semenanjung Asia Tenggara (Southeast Asia peninsula). Kemudian pada pertemuan di tahun yang sama, perwakilan dari Burma (Myanmar), Laos, dan Malaysia bertemu untuk mendiskusikan usulan ini lebih lanjut. Pertemuan antara ketiga negara ini menghasilkan pembentukan Southeast Asian Peninsula (SEAP) Games pada Juni 1959, dengan negara pendiri Burma (Myanmar), Kamboja, Laos, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Thailand diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah SEAP Games tahun 1959, dengan 12 cabang olahraga meliputi atletik, badminton, bola basket, boxing, dan lain-lain.

SEAP Games kemudian berganti menjadi SEA Games dan pertama kali diadakan dengan nama baru pada tahun 1977 di Kuala Lumpur. Indonesia dan Filipina menjadi anggota SEA Games pada tahun 1977. Sebagai anggota baru, Indonesia diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah SEA Games tahun 1979 di Jakarta. Kemudian Indonesia kembali menjadi tuan rumah SEA Games pada tahun 1987, 1997 dan 2011. Pada tahun 1979, 1987, dan 1997 Jakarta sebagai host city dan pada tahun 2011 Jakarta dan Palembang sebagai host city.

Selain menjadi tuan rumah ajang bergengsi Asia Tenggara, SEA Games, Indonesia juga beberapa kali menjadi juara umum SEA Games. Sejak diadakannya SEA Games hingga saat ini, Indonesia telah sepuluh kali menjadi juara umum. Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan juara umum terbanyak dalam ajang SEA Games. Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia.

Melihat partisipasi Indonesia secara aktif dalam SEA Games sejak tahun 1977, dapatkah dikatakan sebagai sebuah upaya diplomasi olahraga Indonesia? Tentu saja!

Diplomasi olahraga merupakan sebuah bentuk diplomasi yang dilakukan melalui olahraga. Olahraga dapat digunakan oleh sebuah negara untuk mempromosikan perkembangan, kesadaran sosial, dan hak asasi manusia. Stuart Murray berpendapat bahwa ajang olahraga juga dapat meningkatkan profil diplomasi publik suatu negara. Kemudian mengutip Black dan Westhuizen, acara olahraga besar yang berskala internasional memiliki kapasitas luar biasa dalam menjadikan suatu pengalaman emosional bersama, yang mana menunjukkan daya tarik serta impresi olahraga sebagai kekuatan politik. Salah satu contohnya yaitu saat sebuah negara menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi, seperti SEA Games, maka persepsi asing tentang negara tuan rumah dapat meningkat selama minggu-minggu persiapan dan perhelatan ajang olahraga tersebut.

Partisipasi Indonesia dalam SEA Games pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperlihatkan kemajuan dan kekuatan bangsanya yang mampu berpatisipasi secara aktif, dan beberapa kali menjadi tuan rumah, serta menunjukkan komitmen politik Indonesia pada penyelenggaraan acara olahraga bergengsi ini. Melalui ajang SEA Games ini, Indonesia dapat menunjukkan keunggulannya di bidang olahraga serta meningkatkan persepsi publik mengenai Indonesia.

Perolehan medali Indonesia pada SEA Games 2021 per Minggu 22 Mei 2022 pukul 07.00 WIB, Indonesia berhasil meraih peringkat tiga dari sebelas negara. Total perolehan Indonesia yaitu 213 medali, dengan 59 medali emas, 79 medali perak, dan 75 medali perunggu. Prestasi yang sangat baik bagi Indonesia yang tentu saja dapat ditingkatkan selama beberapa hari ke depan.

Diplomasi olahraga Indonesia melalui SEA Games ini menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia memiliki komitmen dalam bidang olahraga itu sendiri. Melalui SEA Games ini, Indonesia juga berusaha menciptakan persepsi publik yang baik serta memberikan kesempatan lebih untuk mengepakkan sayapnya di dunia internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun