Setelah kemaren dibikin baper sama sosok Dilan, apakah kalian semua udah coba baca karya lain Ayah Pidi Baiq yang juga gak kalah bikin baper?
Novel apa tuuuu?
Saatnya kita bahasss! Novelnya masih tentang kisah romansa yang latarnya di Bandung. Tapi kali ini, latar tempat dan waktunya lebih lama lagi, deket-deket ke masa penjajahan. Novel ini juga, bercerita tentang kisah cowok Pribumi dan cewek Belanda yang saling jatuh cinta. Lokasinya di Ciwidey gaes. Brrr kebayang dah dinginnya Ciwidey pas dulu.
Kuy kita liat sedikit quote yang aku suka dari kisah Helen dan Sukanta.Â
Ini yang aku temuin di lembar awal-awal pas cinta Helen-Sukanta lagi bersemi:
"Aku selalu merasa gembira bersamanya, bersama rasa cinta yang tumbuh berangsur-angsur di dalam diriku. Hari demi hari, tumbuh semakin mantap. Aku tahu itu."
Pokoknya cerita mereka bikin senyum-senyum walau setiap kisah cinta pasti ada aja naik turun dan cobaannya, salah satu quote andalan YAAANG PALING AKU INGET LAGI NIH, waktu momen dimana Helen kepaksa harus melakukan hal yang sebenernya gak dia mau:
"Aku tahu, batinmu pasti tidak baik-baik saja. Karena, kebahagiaan yang sebenarnya adalah hidup yang dapat diatur oleh diri sendiri."
Yang ini nih, pas aku baca langsung sedih maksimal :(
"Biarlah sudah. Jika tidak bisa hidup sepanjang waktu bersama Ukan, kau masih bisa senang bersama Ukan yang masih hidup di dalam kenanganmu."
AAAAA auto jadi sobat ambyar. Untung ajaa kisahnya seru bingits haha apalagi aku yang tinggal di Bandung jadi bener-bener bisa bayangin gimana Bandung pas dulu. Adem-adem ajib.
