Mohon tunggu...
Sabila Hayuningtyas
Sabila Hayuningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030109

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030109

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sempat Viral dan Ramai Diperbincangkan, Kini Clubhouse Mulai Sepi, Mengapa?

5 Maret 2021   15:56 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:17 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Clubhouse. Sumber : instagram.com/logonew

Sebelum saya membahas mengenai alasan mengapa Clubhouse mulai kurang diminati, alangkah baiknya teman-teman membaca penjelasannya saya terlebih dahulu tentang apa itu Clubhouse?

Clubhouse adalah sebuah aplikasi media sosial baru yang sempat menjadi trending topik di twitter beberapa bulan yang lalu. Media sosial ini menawarkan penggunanya untuk berbincang menggunakan streaming audio. 

Banyak dari kalangan selebritis bahkan orang penting yang menggunakan aplikasi ini sebagai media untuk berdiskusi mengenai suatu topik yang penuh edukasi. 

Terdengar seru sekali, kita bisa bertukar pendapat dengan orang-orang random sampai ke orang-orang penting yang bahkan belum kita temui sebelumnya. Seolah-olah kita sedang berada di satu meja yang sama dan saling mengenal satu sama lain. Ya, hitung-hitung kita dapat seminar gratis.

Dan jika kalian berpikir apakah berdiskusi di Clubhouse itu akan kondusif, bukankah itu mirip seperti telepon grup di mana semua yang bergabung memiliki kesempatan berbicara kapan saja? Jawabannya adalah tidak, aplikasi ini memiliki kelebihan dibanding telepon grup.

 Di dalam aplikasi ini terdapat moderator, di mana tugas dari moderator adalah mengatur atau memberi kesempatan siapa saja yang menurutnya berhak berbicara. Sehingga pembicaraan akan lebih teratur.

Ya, itu sedikit penjelasan mengenai apa itu Clubhouse. Sekarang, lanjut pada pembahasan mengenai mengapa Clubhouse tak lagi ramai? Berikut saya mencoba menjabarkannya.

Sangat disayangkan, belum genap setahun dan belum sempat saya mencoba rupanya Clubhouse tak lagi ramai digunakan. Sekitar seminggu belakangan ini, saya banyak menemukan tweet dari teman-teman di twitter yang mengabarkan bahwa kini Clubhouse mulai sepi.

Mendengar kabar tersebut saya tak heran. Sesuatu yang terlalu viral memang biasanya tak akan bertahan lama, seperti halnya Dalgona Coffee dan Odading Mang Oleh, Clubhouse pun bisa berpotensi demikian. Berawal dari rasa penasaran manusia yang tidak ingin ketinggalan akan sesuatu yang sedang viral, akhirnya mereka berbondong-bondong menginstal aplikasi ini.

Padahal sebenarnya mereka belum tentu membutuhkan aplikasi ini, hanya ikut-ikutan saja. Yang akhirnya setelah beberapa hari mencoba, mereka tak juga menemukan keistimewaan atau kenikmatannya. 

Sebab bagi saya aplikasi ini hanya cocok untuk mereka yang senang melakukan  diskusi ataupun yang hanya sekadar mendengar, sementara tak semua orang selalu punya waktu untuk berdiskusi yang membutuhkan waktu berjam-jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun