Mohon tunggu...
Sabila Hairunisa
Sabila Hairunisa Mohon Tunggu... Lainnya - Cianjur, Jawabarat

Hallo, saya Sabila Hairunisa Mahasiswa Universitas Siber Asia Program Studi Ilmu Komunikasi. Semoga artikel yang saya buat dapat bermanfaat bagi para pembaca, terimakasih..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Teori Framing pada Berita Vaksin Covid-19

8 Desember 2021   20:30 Diperbarui: 8 Desember 2021   21:37 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Framing disebut juga sebagai bingkai sebuah peristiwa yang digunakan untuk mengetahui bagaimana cara pandang yang digunakan oleh wartawan atau media massa dalam menulis sebuah berita, seperti pada berita yang selalu aktual di perbincangkan dimedia massa mengenai vaksinasi covid-19

Sebenarnya banyak sekali berita yang ditayangkan dengan maksud dan tujuan tertentu serta terdapat berbagai macam teori efek media dari setiap berita yang disampaikan. Namun pada saat ini berbagai media selalu menayangkan kondisi teraktual mengenai covid-19 dan obatnya yaitu vaksin, hal ini sangat berkaitan dengan efek media pada Teori Framing, karena metode penyajian yang realitas dimana kebenaran dari suatu kejadian sangat ditonjolkan, aspek yang ditonjolkan itu sangat berkaitan dengan fakta, ketika seorang wartawan memilih peristiwa mengenai vaksinasi maka yang akan ditampilkan pada khalayak yaitu yang berkaitan dengan diksi, kalimat, gambar atau foto yang terjadi pada orang orang yang telah melakukan vaksin

Vaksinasi covid-19 merupakan upaya pemerintah dalam menangani masalah virus covid-19 yang bertujuan untuk menciptakan kekebalan tubuh kelompok masyarakat agar masyarakat lebih produktif dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya, pada peristiwa ini media massa melakukan analisis yang dikaji dengan efek teori framing karena vaksin ini merupakan sebuah tindakan yang terjadi didalam sebuah kelompok masyarakat, jadi informasi yang disampaikan dianggap sangat penting, lebih bermakna dan jauh lebih diperhatikan karena mempengaruhi sekelompok masyarakat dengan kondisi kesehatan

Dari efek media dalam teori framing ini khalayak lebih tertuju atas pesan yang disampaikan karena teori framing ini lebih menempatkan pada informasi inti seperti apa reaksi setelah melakukan vaksin, teori framing ini sebenarnya menyajikan sebuah fakta namun didalamnya terdapat manipulasi intepretasi khalayak terhadap pesan-pesan media yang disampaikan dengan menggunakan fakta-fakta atau pendapat seperti efek vaksin yang terjadi pada masyarakat, banyak sekali  masyarakat yang telah terpengaruh dari berita vaksin yang di sampaikan oleh media, berita tersebut didalamnya mengandung efek teori framing dimana konsep teori tersebut lebih menekankan seseorang atau khalayak dalam memproses informasi atau bagaimana cara seseorang mengolah sejumlah informasi yang di tunjukkan

Berdasarkan asumsi dari teori framing pada berita vaksinasi ini dicirikan pada pelaporan berita dimana media pilihan jurnalis mengarahkan perhatian publik terhadap tema tertentu yaitu mengenai virus covid dan cara penanganan nya, asumsi tersebut hasil dari pemikiran teori agenda setting karena teori framing dan teori agenda setting masih saling berkaitan. Jurnalis terlibat dalam proses penyuguhan berita dan frames dimana berita tersebut disajikan

Pada model ini framing bisa dilihat sebagai penempatan informasi dalam konteks yang khas, khas disini seperti membahas bahasan inti dari reaksi vaksin, sehingga sebuah informasi atau gagasan lebih mudah terlihat, mudah diingat, mudah diperhatikan dan juga mudah ditafsirkan.

Framing ini merujuk pada cara khalayak menafsirkan berita yang disajikan oleh media, karena merupakan gagasan abstrak yang berguna untuk menyusun dan mengatur makna sosial serta mempengaruhi persepsi khalayak terhadap berita yang ditayangkan

Pada kesimpulannya berita vaksinasi yang selalu teraptudate itu mengandung unsur efek media pada teori framing karena teori ini menyajikan sebuah fakta namun fakta tersebut terkadang dibelokkan secara halus, jadi seorang wartawan menuangkan berita dengan isi yang tidak semua faktanya benar, dalam maksud ada fakta yang memang sengaja ditonjolkan namun ada juga fakta yang dibuang guna mempengaruhi persepsi masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun