Mohon tunggu...
Fitria Salsabilla PS
Fitria Salsabilla PS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Holla! I am a student of Communication Science at AMIKOM University

19961414 // CapricornGirl

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buah Ketekunan Sang Punggawa Muda

13 April 2021   13:04 Diperbarui: 13 April 2021   22:47 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Burhan Ikmalludin atau kerap disapa Burhan

Menjadi pemain sepakbola memang menjadi cita-cita kebanyakan anak laki-laki saat mereka kecil. Begitu pula dengan Muhammad Burhan Ikmalludin atau kerap disapa Burhan, merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara yang lahir pada 7 April 2000 di Sleman, Yogyakarta. Sejak kecil dirinya bercita-cita menjadi pemain sepakbola profesional.

Ketertarikannya terhadap sepakbola dimulai saat ia kelas 2 SD. Saat itu ia meminta kepada orangtuanya agar didaftarkan sekolah sepak bola (SSB) Bintang Putra Mlati.Karena rajin berlatih ia pun mengikuti kompetisi sepak bola anak-anak lokal maupun luar kota. Tetapi, kerap kali ia terkendala dukungan orangtua yang saat itu lebih mementingkan pendidikan.

"Waktu itu ibu saya juga sempat tidak mengizinkan karena khawatir. Menurutnya menjadi pemain sepakbola terlalu besar resikonya seperti cedera, dan lain sebagainya." Ujarnya.

Akan tetapi, dirinya mampu membuktikan kepada orangtuanya bahwa menjadi pesepakbola tidak mengganggu pendidikannya. Bahkan melalui sepakbola ia mampu masuk ke sekolah negeri melalui jalur prestasi. 

Saat kelas 1 SMP ia pindah ke SSB Real Madrid Jogja karena mendapat beasiswa. Setiap pulang sekolah dirinya langsung mengikuti latihan di SSB hingga jam 5 sore. 

Ia mengorbankan waktu istirahatnya untuk berlatih karena baginya tidak ada usaha yang akan mengkhianati hasil. Ia pun semakin sering mengikuti kompetisi dan mendapat juara. Salahsatunya kompetisi bergengsi di Solo. Saat itu ia berhasil meraih juara 1 dan mendapat penghargaan top score.

Lulus dari bangku SMP ia melanjutkan sekolahnya ke SMAN 1 Seyegan. Disana ia masuk ke kelas khusus olahraga (KKO) melalui jalur prestasi. Bakat dan kemampuannya semakin terasah disini, karena jadwal latihannya setiap pagi dan sore hari. Lalu, di sela-sela latihannya itu ia tetap mendapat materi pelajaran umum seperti biasa.

Ketika duduk di kelas 2 SMA ia mulai bergabung ke club-club besar melalui seleksi. Saat itu ia lolos dalam seleksi PSS U-17. Di tim ini ia mengikuti kompetisi regional Piala Pertamina Suratin dan berhasil meraih juara 1 mewakili DIY ke kancah nasional serta terpilih menjadi tuan rumah. 

Menurutnya itu adalah kompetisi yang berkesan karena ditonton oleh ribuan penonton, meskipun kalah dalam adu pinalti melawan Borneo FC dan hanya mendapatkan juara 3. Tetapi, yang terpenting baginya adalah pengalaman karena pengalaman merupakan guru terbaik.

Setelah lulus SMA ia melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta melalui jalur prestasi dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) 2018. Pada tahun yang sama dirinya lolos dalam seleksi PSIS U-19 dan mengharuskannya untuk tinggal di mess PSIS, Semarang.  Saat itu ia tidak bisa mengikuti kuliah tatap muka selama satu semester.

"Selama di Semarang, saya mengikuti kuliah via daring. tidak sempat ikut MOS kampus, jadi tidak dapat berkenalan dengan teman-teman kampus dan dosen waktu itu." Ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun