Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berkuasa Selama 57 Tahun, Fidel Castro Meninggal di Usia 90 Tahun

26 November 2016   23:15 Diperbarui: 26 November 2016   23:48 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada April 2016, di hari terakhir Kongres Partai Komunis Cubadi Havana, semua peserta menanti-nanti jadi atau tidak Fidel Castro memberikan sambutankehormatan. Ketika akhirnya Casto muncul di mimbar, dia berkata datar: "I'll soon be 90something I'd never imagined (sebentar lagi, sayaakan berusia 90 tahun. Sesuatu yang saya sendiri tidak pernah membayangkannya)”.

Berbagai pemimpin dunia segenarasinya, yang sama-sama mendirikan Non-Blok,telah mendahuluinya: Gamal Abdel Nasser dari Mesir, Nehru asal India, Tito dariYugoslavia, dan Soekarno dari Indonesia.

Pada Sabtu, 26Nopemver 2016, adiknya sekaligus pewaris rezimnya, Raul Castro mengumumkan "The commander in chief of the Cubanrevolution died at 22:29 hours this evening (Sang Komandan RevolusiCuba telah meninggal malam ini, pukul 22.29 Waktu Havana” (03:29 GMT atau 10.29 WIB).

Beribu-ribu lembarbuku dan artikel ditulis tentang Castro. Banyak pemimpin, peneliti dan aktivisdunia mengeritik Castro sebagai pemimpin diktator tiran, tangan besi yang bengis,yang tidak ragu sedikitpun menghabisi musuh-musuhnya, selama era kekuasaannyadi Cuba, yang praktis berlangsung selam 57 tahun (1959-2016). Sebab meskipun sudahsakit-sakitan sejak 2006, dan secara penuh menyerahkan kendali negara Cuba kepadaadiknya Raul Castro pada tahun 2008, tapi semua tahu, Castro adalah the realruler (penguasa sesungguhnya) di Cuba. 

Apa sih kelebihan seorang Fidel Castro?

Apapun pandangankita terhadapnya Castro, tapi seorang yang mampu berkuasa tanpa jeda selama 57tahun sampai napas terakhirnya, itu tidak gampang. Mungkin rekor kekuasaan terlamadalam sejarah kepemimpinan di abad ke-20 dan abad ke-21. Sejak berkuasa sampainafas akhirnya, Cuba konsisten memposisikan diri sebagai musuh imperialisme.

Buat saya, yangpaling menarik dari Castro: sejarahnya merupakan catatan seorang pemimpin yangtidak pernah bergeser sejengkal pun dari prinsip-prinsip perjuangan yangdianutnya. Betapapun kita tidak tidak sepandangan dengannya. Castromembuktikan, sekali komunis tetap komunis, sekali sosialis tetap sosialis,sekali nasionalis tetap nasionalis, sekali anti imperalis tetap antiimperialis. Dan prinsip-prinsip itu dijalankan sepenuh hati, dengan semangat dangairah menggelora. Castro tidak pernah tergoda mengadopsi sistem ekonomi liberal,seperti dilakukan oleh pemimpin dunia, yang awalnya anti imperialisme justruberbalik menjadi lebih imperialis dibanding imperialis asli. Dan cuba sepanjangsejarahnya tetap konsisten bersahabat dengan Rusia.

Bahkan Amerika Serikat pun, di era Barack Obama, akhirnya menormalisasihubungan diplomatik AS-Cuba pada 20 Juli 2015, yang kemudian ditandai dengan pembukaan kembali Kedubes Amerika diHavana, dan Kedubes Cuba di Amerika.

Dan ada pemandanganyang buat saya sangat paradoks, dan sulit menjelaskannya: justru pemipin yangmemposisikan diri sebagai musuh imperialis, yang ditangisi sebagian besar rakyatnyaketika meninggal dunia. Kita bisa menyebut tangisan warga itu sebagai air matabuaya. Tapi membuat jutaan orang menangis ketika seseorang meninggal, bahkan seandainyapun tangisan itu direkayasa, tetaplah sebuah pemandangan yang menarik. 

Pemandangan tangisanwarga itu terjadi ketika Kim Jong Ill, pemimpin Korea Utara  meninggal dunia pada 2011. Pemandangan itukembali terjadi, ketika artikel ini sedang ditulis, jutaan warga Cuba diseluruh Cuba, turun ke jalan, berkabung melepas Sang Komandan Revolusi: FidelCastro. Tapi di wilayah yang dikenal dengan sebutan “Little Havana” di MiamiAmerika Serikat, para imigran Cuba bergembira.

SyarifuddinAbdullah | Sabtu, 26 Nopember 2016 / 26 Safar 1438H.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun