Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Beda Hari Merayakan Idul Fitri 1444H/2023

20 April 2023   23:06 Diperbarui: 21 April 2023   01:04 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sebagian umat Islam di dunia (bukan hanya di Indonesia) akan merayakan Idul Fitri 1 Syawwal 1444H pada Jumat 21 April 2023. Sementara sebagian umat lainnya akan merayakannya pada Sabtu 22 April 2023.

Sebagai catatan awal, negara berpenduduk mayoritas Muslim yang beridul fitri pada Jumat 21 April 2023 antara lain (disusun sesuai abjad): Bahrain, Irak, Kuwait, Mesir, Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Turki, Uni Arab Emirates, Yaman.

Adapun negara yang mengumumkan Idul Fitri pada Sabtu 22 April 2023 antara lain (disusun sesuai abjad): Indonesia, Malaysia, Oman


Perbedaan ini bukan yang pertama, dan hampir pasti bukan pula yang terakhir.

Karena sudah sering terjadi, dan wacananya atau adu dalilnya tetap sama, mungkin perlu juga mempertimbangkan untuk mengulas perbedaan ini dengan narasi yang jenaka.

Selama ini, hampir setiap tahun, saya termasuk orang yang kadang merasa penting dan ikut mengulas alasan dan argumentasi perbedaan ini. Namun tiap tahun pula, perbedaan itu tampaknya semakin serius dan bahkan dikesankan sebagai sesuatu yang tambah serius.

Bahkan yang sedikit agak ngawur adalah munculnya semacam upaya untuk mengkondisikan atau memaksa dua kubu (rukyah dan hisab) untuk bersatu (bersepakat) dalam penetapan awal-akhir bulan qamariyah (lunar system). Suatu upaya yang sebenarnya tidak fikhi banget.

Argumen jenakanya, jika kriteria hilal adalah dua derajat, apakah tidak dimungkinkan penganut hisab turun satu derajat, sementara penganut rukyah naik satu derajat. Ini argumen otak dagang.

Seorang pakar ilmu falak malah mengatakan, perbedaan itu bukan soal perbedaan metode, tapi lebih karena perbedaan kriteria. Kesimpulan pakar itu juga tak masuk akal. Sebab perbedaan kriteria muncul dari perbedaan metode.

Sebagai catatan, lima negara ASEAN, melalui kesepakatan Menteri Agama di Malaysia, Brunei, dan Singapura, Indonesia (MABIMS) menetapkan kriteria tiga derajat (di kalangan sebagaian besar Ormas Islam dunia, hanya 2 derajat).

Dan setiap kali ditanya soal perbedaan hari merayakan Idul Fitri itu, saya acap menyampaikan kepada beberapa teman begini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun