Pertama, ketika menukarkan uang di Indonesia, ngotot saja kepada pihak bank/money changer dengan meminta pecahan duit euro yang lebih kecil. Recommended: minta pecahan 50 (lima puluh) euro saja.
Kedua, bawa mata uang dolar saja! Nanti di Belanda ditukarkan ke euro, tentu dengan konsekuensi ada rugi/untung kursnya. Cuma biasanya kalau dompet Anda berisi lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) dolar uang cash, lalu kebenaran kena pemeriksaan random (acak) di Bandara, Anda mungkin akan diminta memberikan dokumen pendukung yang menjelaskan sumber uang tersebut. Kan nggak nyaman lagi.
Karena itu, kalau Anda bepergian dalam rombongan lebih dari satu orang, uang 10.000 dolar itu (atau lebih), sebaiknya "dibagi-pegang" ke anggota rombongan. Di beberapa money changer di Amsterdam atau Den Haag, kalau menukarkan uang sekaligus sebesar 5000 (lima ribu) dolar, petugas counter juga biasanya akan mempertanyakan sumber uangnya.
Ketiga, bawa kartu kredit saja, tentu setelah dinaikkan plafonnya sesuai dengan rencana belanja/pengeluaran Anda di Eropa. Perlu hati-hati, banyak juga pelancong yang membawa kartu kredit dari negaranya, namun plafon kartu kreditnya rendah, mungkin karena tidak sempat atau lupa menaikkan plafonnya sebelum berangkat. Begitu kartu kreditnya dipake belanja, ditolak karena saldonya habis alias melebihi plafonnya. Kan tidak nyaman lagi, bahkan bisa dipermalukan.
Melakukan perjalanan ke manapun dan di mana pun, baik karena tugas apalagi untuk tujuan pelesiran, salah satu tip yang perlu diperhatikan: mempersiapkan dan berupaya menciptakan perjalanan menjadi nyaman. Makanya, khusus bagi yang merencanakan perjalanan ke Eropa, sebaiknya jangan bawa uang pecahan 500 euro.
Have a nice trip!
Syarifuddin Abdullah | Den Haag, 22 Juli 2019/ 19 Dzul-qa'dah 1440H
