Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan Menyusuri Giethoorn, Kampung Air di Belanda

8 Juni 2019   03:39 Diperbarui: 9 Juni 2019   14:39 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi: pemandangan salah satu kanal di kampung air Giethoorn, Belanda. Foto diambil pada Kamis, 06 Juni 2019.| Dokumentasi pribadi

Secara kontur alami, Giethorn adalah kampung yang menempel ke bibir pantai atau sebenarnya bagian dari danau atau malah rawa yang luas. Karena itu, setelah mengamati kontur alamnya, saya bertanya kepada "kapiten" perahu cruise: "Apakah di danau ini ada buaya?"

"No, no, no crocodile at all," jawabnya.

"What about snakes?" tanya saya lagi.

"Sesekali memang muncul ular, tapi yang kecil-kecil. Jumlahnya juga tidak banyak," jawab Sang Kapiten lagi. Tapi saya nggak percaya bahwa di danau dan kanal-kanal itu nggak ada buaya atau ular besarnya.

Catatan:

Pertama, yang menarik, entah mengapa, menurut data pengunjung, wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke Giethoorn adalah wisatawan asal China yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 200 ribu wisatawan setiap tahun.

Kedua, sebenarnya banyak lokasi di Indonesia yang bisa ditata seperti Giethoorn di Belanda. Hanya memang perlu investasi besar dan berjangka panjang, juga keseriusan dan kesabaran merawat sebuah destinasi wisata.

Ketiga, secara pribadi saya terpikat mengamati pengemudi (kapiten) perahu cruise, yang santai menakhodai perahunya yang panjangnya sekitar 12 meter, lebar sekitar 3 meter. 

Kapiten mengemudikan perahunya dengan lincah dan ketika menikung di perempatan atau pertigaan kanal-kanal yang sempit, dia dengan santai "memainkan dayung" perahunya dan yang luar biasa, tak satupun bagian perahu yang menyentuh bibir daratan. Dia santai seperti sedang menyetir mobil gandeng kontainer panjang.
Syarifuddin Abdullah | Amsterdam, 07 Juni 2019/ 04 Syawwal 1440H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun