Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kutukan Tipu-tipu

24 Mei 2019   09:56 Diperbarui: 24 Mei 2019   10:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pada mulanya adalah tipu, lalu tipu kemudian tipu lagi. Semuanya hanya tipu-tipu. Lantas masing-masing mencoba membenar-benarkan tipuannya, pun dengan cara menipu.

Sepintas semua berjalan sesuai hasrat. Namun ketika masing-masing menyadari bahwa tipuannya tak lagi bisa memukau bahkan otak lugu sekalipun, nasi telah menjadi bubur.

Karena merasa dirinya 'Peluncur', para 'Pion' bergerak ke segala arah melebihi batasan langkahnya. Kaki 'Kuda' yang seharusnya berayun membentuk hurup 'L', malah meloncat-loncat tak karuan.

'Benteng' kokoh, yang mestinya hanya bergerak simetris ke depan atau mundur, ke kiri atau ke kanan, malah bergerak diagonal layaknya sang 'Menteri'.

Sang 'Raja' anteng mengamati prajuritnya, merasa dirinya berkuasa, padahal semua bidak di panggung catur digerakkan oleh sang 'Pemain', yang sesungguhnya juga bidak.

Walau tak sadar, semua menjadi korban kutukan tipu-tipu. Karena di balik yang tampak, ada kelompok pemain yang memiliki semua instrumen untuk menentukan siapa menang, siapa kalah.

SA, Den Haag, 24 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun