Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Belanda, Tak Ada Lagi Tukang Parkir

24 Februari 2019   01:46 Diperbarui: 24 Februari 2019   02:06 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo parkir berbayar di Belanda (omroepwest.nl)

Ya, ini serius. Di semua penjuru Belanda, dan saya pikir juga di semua negara Eropa Barat, kita tak lagi menemukan orang yang berprofesi tukang parkir. Keberadaannya sudah tidak diperlukan. Tukang parkir yang mengatur pergerakan mobil saat akan diparkir, dengan teriakan khas (kanan-lurus-kiri-stop) sambil memberi isyarat tangan, telah menjadi profesi lawas yang hilang dalam ritme kehidupan keseharian di Belanda. Sebab semua proses parkir telah diambil alih oleh mesin, yang manual atau otomatis bahkan digital.

Pantauan sementara, setidaknya terdapat empat jenis model parkiran mobil di Belanda:

Pertama, parkiran yang mengarahkan supir untuk mengambil tiket di counter parkiran ketika memasuki ruang parkiran, kemudian saat akan keluar membayar di counter khusus, yang tak juga ada penjaganya.

Tarifnya pun berbeda-beda: mulai dari sekitar 1,5 (sekitar Rp24.000) per jam sampai yang paling mahal sekitar 7 (sekitar Rp112.000) per jam. Jadi kalau parkir sekitar 3 jam, ya bayar 21 (sekitar Rp336.000). Parkiran yang mahalnya minta ampun seperti ini umumnya berada di lokasi, yang di Belanda disebut Centrum (pusat kota). Makanya, kalau markir mobil sambil mikirin kurs Rupiah dengan mata uang Euro, ya pasti maboklah!

Kedua, parkiran berbayar di pinggir jalan atau ruang terbuka. Di sini pun takkan ketemu tukang parkir. Cara bayarnya pun unik: akan ada sejenis counter mesin bayar, di mana kita bisa memesan ongkos parkir dengan memasukkan nomor plat mobil dan periode waktu parkiran yang diperlukan, dan biaya parkiran itu harus dibayar lebih awal (pembayaran ada yang manual dengan memasukkan uang kertas atau koin, atau menggunakan kartu debit). Biasanya, periode parkiran jenis ini hanya maksimal boleh dipesan selama 2 sampai 3 jam.

Parkir jalanan atau ruang terbuka yang berbayar. Terlihat counter pemesanan dan pembayaran parkir (verkeerspro.nl)
Parkir jalanan atau ruang terbuka yang berbayar. Terlihat counter pemesanan dan pembayaran parkir (verkeerspro.nl)
Jika memarkir mobil lebih dari periode waktu yang dibayar, misalnya, hanya membayar untuk dua jam parkir, lalu karena satu dan lain hal, mobil terpakir lebih 15 menit misalnya, jika apes alias ketahuan, ya ditilang (denda akan datang ke alamat Anda berupa tagihan).

Saya sempat bertanya, lantas bagaimana caranya petugas mengetahui ada mobil yang belum bayar di parkir jalanan berbayar? Dulu, katanya, ada petugas yang berkeliling, dan bila ketemu kendaraan yang belum bayar, maka petugas itu akan mencatat dan menempelkan kertas tilang yang dijepit pada wiper mobil di kaca depan. Tapi saat ini sudah canggih: ada petugas parkir yang berkeliling dengan mobil yang dilengkapi semacam alat deteksi atau scan untuk memantau apakah ada mobil parkir yang belum bayar, atau periode parkirnya sudah melewati pesanan parkir awalnya.

Ketiga, parkiran mobil gratis untuk periode waktu terbatas: umumnya 2 jam. Lokasi parkir jenis ini diberi tanda (marka) garis berwarna biru (lihat foto). Umumnya berada di tempat-tempat belanja yang dekat pemukiman penduduk. Dan model parkiran ini juga tak ada tukang parkirnya, tapi sebaiknya jangan coba-coba melanggarnya.

Cara parkirnya juga unik: ada semacam plastik pipih berwarna biru, dengan penunjuk jam yang bisa diatur secara manual (bukan elektronik).

Dokumen pribadi: plastik warna biru di alm mobil mobil. Di bawahnya terlihat marka jalan untuk parkir berwarna biru.
Dokumen pribadi: plastik warna biru di alm mobil mobil. Di bawahnya terlihat marka jalan untuk parkir berwarna biru.
Ilustrasi: kalau parkir mobil mulai pukul 10.00 misalnya, maka arah panah di plastik pipih itu diarahkan ke jam 10.00, yang menunjukkan bahwa mobil mulai parkir di tempat itu pada jam 10.00, kemudian menempatkan plastik biru itu di bagian dalam kaca depan agar terlihat dari luar mobil. Nah kalau waktu yang dibolehkan parkir hanya 2 jam, berarti mobil harus keluar parkir setelah pukul 12.00. Jika telat keluar sampai pukul 12.10, misalnya, ya ditilang. Tentu kalau ada petugas yang mengontrol.

Keempat, di Belanda juga ada beberapa parkiran mobil gratis. Biasanya di lokasi-lokasi hunian, atau di sekitar stasiun-stasiun pinggiran kota. Artinya, di Belanda banyak juga orang yang domisilinya di luar kota Den Haag, terus naik mobil pribadi ke Den Haag, lalu di stasiun pinggiran kota Den Haag, mereka memarkir mobil dan selanjutnya naik kereta atau tram ke tempat kerja di jantung kota. Saya jadi ingat, warga Jabodetabek yang rumahnya di kawasan Sawangan Depok misalnya, lalu naik motor atau mobil ke stasiun Depok, kemudian motor dan mobilnya diparkir di sekitar stasiun, dan selanjutnya naik kereta commuter atau bus ke Jakarta. Di Belanda juga ada pekerja commuter seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun