Ketiga, jika tiba-tiba mati listrik, dan lift berhenti, pencetlah tombol bell (biasanya bertanda lonceng) di panel nomor-momor lantai gedung. Meski listrik mati, tombol bell biasanya tetap berfungsi, untuk periode waktu tertentu. Anda juga bisa mengedor-gedor dinding dalam lift, sambil teriak minta tolong. Karena itu, begitu masuk ke lift, sempatkanlah menengok dan melihat posisi tombol bell di paner nomor-nomor lantai. Selalu ada kemungkinan Anda termasuk orang yang terjebak dalam lift ketika listrik mati.
Keempat, meski sangat jarang terjadi, dan semoga kemungkinan buruk ini tidak menimpa kita semua. Namun jika listrik mati dan kawat lift putus, sehingga lift jatuh meluncur ke lantai dasar, dianjurkan agar semua orang di dalam lift segera jongkok dan merebahkan kepala ke depan, sambil berpegangan sekuat mungkin. Sebab jika posisi Anda berdiri, besar kemungkinan tubuh Anda akan terpental dan kepala Anda akan terbentur ke langit-langit lift, begitu lift menghentak tanah. Naudzu billah.
Kelima, jangan biarkan orangtua yang uzur naik lift sendirian ataupun anak kecil, khususnya anak yang belum mengerti tombol-tombol panel di dalam lift atau tangannya belum menjangkau semua tombol di panel lift. Sebaiknya anak-anak ditemani orang dewasa.
Syarifuddin Abdullah | Ahad, 02 April 2016 / 05 Rajab 1438H.