Mohon tunggu...
Sabam191974
Sabam191974 Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Me

Me

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisunya Kematian

26 April 2019   22:53 Diperbarui: 26 April 2019   23:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa? Mengapa? Kenapa dia pergi?
Katanya, dia akan sembuh...
Katanya, dia akan sehat.
Tapi nyatanya, dia pergi juga.

Ada yang bisa menjawab kenapa?
Tidak ada. Hanya bisu yang terdengar
memberi jawabnya kepada kita
Jawaban yang selalu menimbulkan tanya

Semuanya bohong karena itu bukan dia
Bukan dia yang kulihat terbaring
kaku mendingin itu
Di mana dia kalian sembunyikan?

Aku tidak terima semua yang kalian
katakan inilah kenyataan hidup
Di mana dia Tuhan? Di mana mamaku?
Yang kulihat itu bukan mamaku!!!

Tuhanpun masih menahan jawabanNya
sampai nanti Dia memberi jawaban yang sesungguhnya hidup itu ada dalam tanganNya

Yang ada saat ini hanya diam,
aku pun diam, mereka juga diam,
semua diam membisu seribu basa.

Kini, aku hanya dapat mengatakan
"Selamat jalan Ibu Ratih",
anak-anakmu kehilanganmu
Suami tercinta jauh terdampar
dalam kebisuan sunyi dalam batin

Hanya Sang Khalik yang tahu jawabnya
Mungkinkah kita akan Dia beri tahu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun