Mohon tunggu...
hallowulandari
hallowulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student and full time worker

The girl who loves coffee, traveling, books and movie. Passionate to be an announcer, dancer, writer. https://www.hallowulandari.com/ & http://culture-traveler.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lulus Magister di Tengah Gempuran Covid-19 Berkat Internet

30 Juni 2022   23:23 Diperbarui: 30 Juni 2022   23:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isu dan perhatian publik tentang Covid-19 memang sudah kian memudar, tapi memori-memori ups and down selama dua tahunan menjalani keseharian serta kegiatan kantor dan perkuliahan masih bersisa hingga saat ini.

 Masih terbayang di awal-awal pandemi, masih ada gagap kuliah-kuliah online, bukan karena metode belajar, kelas dan diskusinya, tapi ya karena keterbatasan interaski, diskusi, semakin banyaknya tugas yang harus dikerjakan baik di kantor maupun di kampus.

Hilangnya atau mungkin menipisnya kebiasaan-kebiasaan yang lebih suka berinteraksi, ngobrol dan tatap muka memang menjadi kendala dan memicu tingkat stres tersendiri. Aku pun mengalami hal itu, untungnya aku bisa sedikit mengobati kebutuhan berbincang dan curhat dengan teman-teman dekat via video call, bahkan kami juga sesekali nonton bareng via zoom berkat akses internet IndiHome dari Telkom Indonesia.

Urusan kantor dan kuliah pun pelan-pelan bisa diatasi karena tersedianya akses internet yang bagus. Tiga semester selama masa studi magister sepenuhnya ku jalani secara online. Tugas-tugas kelompok, individu, proposal tesis, jurnal hingga pembuatan tesis semuanya dilakukan secara paralel dengan urusan-urusan pekerjaan secara online.

Di masa-masa pandemi, ketika platform dan kanal-kanal komunikasi digital semakin terbuka lebar, pun akhirnya bisa merasakan manfaat internet secara maksimal ya. Internetnya Indonesia pun semakin diperbaiki kualitasnya, akses dan jangkauannya. 

Di awal pandemi, aku bisa memaksimalkan fungsi moodle, e-learning kampus, zoom, goole meet, bahkan penggunaan slack dan discord sebagai media komunikasi yang lebih kompleks dengan beragam fitur channel dan fungsi yang jauh lebih advance dibandingkan layanan pesan-pesan instan seperti WhatsApp, Telegram, Signal. Line dan layanan pesan instan lainnya.

Selama proses bimbingan tesis, komunikasi dan diskusi antar mahasiswa dengan dosen pendamping juga sepenuhnya dilakukan secara online. Aku hanya mengirimkan berkas draft tesis melalui email kepada dosen pendamping hingga mendapatkan feedback dan terus melakukan revisi sesuai arahan dosen pendamping. 

Satu minggu menjelang sidang tesis, akhirnya aku pun mengajukan zoom meeting secara personal guna menyempurnakan buah pikir dan penyelesaian tesisku.

Untuk urusan sertifikasi TOEFL pun sebagai syarat kelulusan, sepenuhnya kulakukan secara online, mulai dari mencari lembaga penyedia jasa tes TOEFL, pembayaran, try out, tes hingga pengambilan sertifikat dengan score 517 pun ku lakukan secara online. 

Hingga akhirnya aku bisa mengajukan diri untuk mengikuti jadwal sidang tesis yang diselenggarakn juga secara online diikuti dengan yudisium dan wisuda online. Alhamdulillah, menutup pandemi dengan capaian akademik yang bisa memuaskan kedua orang tua di kampung halaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun