Kalau ditarik kebelakang dan ditanya, "Apa yang kamu rasakan saat belajar disekolah dulu..?". Apa yang akan kita jawab.
Jawabannya pasti beragam, tapi kalau yang saya alami adalah cara belajar satu arah. Ya, satu arah.
Kita duduk rapi dibangku kelas, diam menyimak, beberapa diam tertidur (khususnya siswa dideretan pojok paling belakang).
Sementara, guru dengan sepenuh hati berada di depan kelas dengan suara lantang dan mentransfer ilmu yang mereka kuasai.
Selalu begitu dari tingkat TK, SD, SMP sampai SMA pola pendidikannya tetap sama. Setidak sampai saat ini.
Ada yang salah..?
Tidak semuanya salah. Terutama ketika sudah memasuki tingkat menenggah, sampai perguruan tinggi konsep ini masih bisa diterapkan.
Lalu apakah sistem pendidikan satu arah efektif juga di tingkatan TK, dimana masa keemasan anak-anak kita ada di usai ini..?.
Di 5 tahun pertama seorang anak, mereka belajar dengan polanya sendiri. Mereka menyentuh, mereka merasakan apa yang mereka pegang dan memahami apa yang mereka alami.
Komunikasi satu arah pada awal kehidupan seorang anak, akan terasa sangat sulit.
Bukan karena anak kita nakal, susah dikasih tahu atau bahkan terlihat seakan mau menang sendiri dengan pemikirannya.