Perempuan, anak lelaki tua yang tengah terbaring sakit itu hanya bisa menahan diri. Menyembunyikan kenyataan yang tengah terjadi pada dirinya. Ia tak mau membebani pikiran orang tuanya, terlebih satu di antara mereka tengah sakit.
Ia pandangi semua di luar sana lewat kaca jendela. Asap masih pekat tak juga hilang menganggu kesehariannya. Sampai akhirnya, si kecil harus dilarikan ke rumah sakit karena gangguan saluran pernafasan.
Sudah tiga hari masa perawatannya. Sama dengan hari-hari kakeknya terbaring sakit di kejauhan sana. (*)
Â
Â
_____Oenthoek Cacing-Bumi Cahyana, 23 Oktober 2015
Â
Â
Ilustrasi: liputan6.com
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!