Mohon tunggu...
Rizky maulana Alhasani
Rizky maulana Alhasani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seorang penulis biasa, untuk orang yang luar biasa.

Seorang anak yang hidupnya penuh kegagalan. Namun dia percaya akan keajaiban tuhan. Dan di setiap harinya, dia selalu mengharapkan keajaiban tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Ayahku

14 Juli 2022   22:36 Diperbarui: 14 Juli 2022   22:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika aku bertemu dengan ayahku. Aku selalu mengobrol tentang kesuksesan dengannya. Namun, pendapat tentang kesuksesan kita selalu saja berbeda.

Ayahku selalu berkata gampang, dan memudahkan hal tersebut. Karna dia seperti menggunakan teori tahun 90an.

Aku yang tinggal dan dibesarkan di tahun 2006, dan sekarang aku berperang di era modern. Menurutku itu semua sulit. Banyak pesaing-pesaing yang lebih mahir dari pada diriku sendiri.

Aku juga sering berfikir, jika ayahku menganggap sebuah kesuksesan itu mudah, lantas mengapa dia sekarang belum sukses? Mengapa sekarang kita belum punya mobil? Rumah yang megah?.

Dalam islam kita tidak boleh su'udzon. Pertanyaan- pertanyaan tersebut selalu di jawab dengan jawaban: 

"Mungkin sengaja tuhan belum memberikan kepada kami apa yang kami inginkan, Agar kami selalu meminta kepadanya." tuhan tidak ingin kita menjadi sombong seperti qorun yang lupa kepada tuhannya setelah ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun