Mohon tunggu...
Rzkrachmaa
Rzkrachmaa Mohon Tunggu... Freelancer - Hello, selamat datang di halaman kompasianaku, selamat membaca~

Temukan saya di instagram : @rzkrachmaa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengasuh Anak sebagai "Single Parent", No Problem!

15 September 2019   14:47 Diperbarui: 15 September 2019   14:50 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock.com

Ada beberapa fakor yang menyebabkan orangtua menjadi "single parent" atau orangtua tunggal yaitu karena sebuah perceraian yang mengakibatkan orangtua memilih menjalani hidup sebagai orangtua tunggal atau dikarenakan salah satu dari orangtua meninggal dunia. Bagaimanapun keadaan dan penyebab menjadi seorang orangtua tunggal tidak akan lepas dari tanggungjawab yang besar yakni untuk mengasuh anak-anaknya. Meg Lowery mengemukakan bahwa menjadi single parent bukan berarti menjalani hidup yang yang penuh perjuangan berat tetapi menjadi single parent adalah perjalanan hidup untuk orangtua yang kuat.

Menjadi orangtua tunggal tentu juga harus melakukan tugas ganda menjadi ibu sekaligus menjadi figure seorang ayah. Tetapi menjalani hidup tanpa partner bukan sesuatu yang membuat hidup menjadi sulit. Orangtua tunggal tetap dapat menjalani aktivitasnya sebagai orangtua yang mandiri.

Seorang orangtua tunggal diharuskan dan mempunyai kewajiban untuk mengurus anaknya seorang diri. Oleh sebab itu single parent harus memperhatikan betul-betul perkembangan anaknya agar anak tidak mengalami trauma ditinggalkan oleh ayah ataupun ibunya.

Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh orangtua tunggal dalam mengasuh anak :

1. Mencari sosok figure pengganti ayah atau ibu

Sosok figure pengganti yang dimaksudkan tidaklah harus mecari pasangan lagi, tetapi seorang single mom dapat memberi anak seorang figure ayahnya didalam diri saudara-saudaranya misalnya pamannya, kakeknya atau rekan-rekan sang ibu. Dengan cara ini anak bisa hanya sekedar bermain, jalan-jalan dan mendapat kesenangan agar sang anak tidak merasa kehilangan sosok figure ayahnya.

2. Berperan menjadi seorang ayah

Menjadi single mom memang di tuntut untuk selalu dapat berperan sebagai sosok ibu dan ayah bagi anaknya. Misal anaknya seorang laki-laki seorang single mom harus bisa menemani anaknya bermain permainan laki-laki seperti mobil-mobil an, robot-robot an dll begitupula sebaliknya jika single father memiliki seorang putri ia juga harus bisa memerankan sosok ibu dan menemani anaknya bermain permainan perempuan seperti boneka Barbie, masak-masakan dll.

3. Memberi waktu lebih banyak untuk anak

Saat menjadi orangtua  tunggal, bekerja merupakan kewajiban agar kebutuhan hidup menjadi terpenuhi dan tidak kekurangan. Tetapi saat single mom bekerja waktu bersama anak tentu saja berkurang, oleh sebab itu di haruskan untuk memberi waktu lebih banyak atau quality time bersama anak misalnya pergi jalan-jalan atau hanya sekedar menemaninya bermain agar anak tetap merasa di perhatikan oleh orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun