Mohon tunggu...
Rizka Khaerunnisa
Rizka Khaerunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mengumpulkan ingatan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Minari" dan Makna Rumah di Tanah Asing

20 Maret 2021   16:53 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:33 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktor Youn Yuh-jung, Alan S. Kim, Noel Cho, Steven Yeun, dan Yeri Han dalam film Minari (2020) | Sumber: imdb.com / A24 Films

Minari merupakan semi-otobiografi yang berangkat dari pengalaman hidup sutradara. Meski pada dasarnya eksplorasi tema di dalamnya bersifat universal dan mampu menjangkau audiens dari berbagai latar belakang, terdapat detail-detail kecil yang sangat beresonansi pada pengalaman subtil para imigran terutama mereka yang bekerja sebagai petani yang tak menguasai alat produksi.

Sumber: imdb.com / A24 Films
Sumber: imdb.com / A24 Films
TIME dalam artikel berjudul "Minari and the Real Korean-American Immigrants Who Have Farmed U.S. Soil for More Than a Century" meminta beberapa imigran Korea yang hidup bertani di tanah Amerika menonton Minari dan menanyakan kepada mereka tentang refleksi dan perenungan yang terepresentasi di dalam film.

Seorang bernama Yong Chin Chong misalnya, memberi respon setelah menonton Minari, katanya, "Yang saya tonton adalah cerita saya sendiri."

Mulanya pada tahun 1971, Yong Chin berkuliah di Universitas Woodbury menggunakan visa pelajar dan memboyong serta istrinya. Setelah lulus, ia membuka toko minuman keras hingga akhirnya memutuskan untuk membeli tanah dan memulai hidup sebagai petani.

Sama seperti tokoh Jacob di Minari, Yong Chin menanam sayuran Korea dan menjualnya kepada orang-orang Korea yang berkembang pesat di Los Angeles. Pengalaman ini mengingatkan pada kita percakapan antara Jacob dengan putri sulungnya, Anne (Noel Kate Cho).

"Bukankah lebih baik menanam sayuran-sayuran Amerika?" tanya Anne.

"Setiap tahun, 30 ribu orang Korea bermigrasi ke AS. Bukankah mereka akan rindu makanan Korea?" Jawab Jacob dengan perasaan bangga. Barangkali, menanam sayuran Amerika juga membawa keuntungan, namun tampaknya ada suatu pertimbangan yang lebih dari sekadar keuntungan.

Baca Juga: Semesta Kota Winden, yang Kita Tahu Hanyalah Setetes

Budaya orang Korea cenderung homogen dan hal ini yang menguatkan rasa kedekatan serta kerinduan batin mereka terhadap tanah asal. Momen-momen keterasingan, pertentangan, dan upaya asimilasi dengan budaya setempat tergambar dengan sederhana namun tetap apik dalam Minari.

Mulai dari adegan Monica yang terharu saat ibunya, Soonja (Yuh-Jung Youn) membawakan makanan Korea; David, yang tumbuh besar di Amerika, yang merasa asing dengan neneknya dan dia anggap "bau Korea"; hingga perdebatan antara Jacob dan Monica yang mencoba bernegosiasi terhadap rasa isolasi.

Sejatinya, Jacob dan Monica dalam Minari serta Yong Chin dan istrinya yang diwawancarai TIME merupakan bagian dari representasi imigran gelombang ketiga pasca presiden Johnson mengesahkan Undang-Undang Imigrasi dan Kebangsaan tahun 1965 sebagai tanggapan atas gerakan hak sipil. Selama 20 tahun berikutnya, ribuan orang Korea membanjiri AS. Puncaknya pada tahun 1987, sekitar 35.849 imigran tiba di AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun