Mohon tunggu...
Rizka Khaerunnisa
Rizka Khaerunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mengumpulkan ingatan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"La Casa de Papel": Sejumput Ode dan Alegori Perlawanan

18 April 2020   16:59 Diperbarui: 19 April 2020   18:11 3873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster "La Casa de Papel" | Credit: IMDb/Netflix

"Kita adalah pemberontak, iya kan?" tanya Profesor a.k.a. Sergio Marquina (diperankan oleh Alvaro Morte), menuntut keyakinan dan dukungan dari lawan bicaranya.

Kalau ndak salah pertanyaan itu sudah diulang dua kali. Pertama, ia katakan pada Berlin a.k.a Andres saat keduanya duduk bersama di meja makan dalam rumah persembunyian sebelum hari H perampokan di Badan Percetakan Uang. Kedua, ia katakan pada Tokyo sebelum hari H perampokan di Bank Spanyol.

Profesor alias Sergio Marquina, sang dalang perampokan. Diperankan oleh Alvaro Morte | Credit: IMDb/Netflix
Profesor alias Sergio Marquina, sang dalang perampokan. Diperankan oleh Alvaro Morte | Credit: IMDb/Netflix

Sejauh ini, ide pemberontakan hanya diucapkan dari mulut Profesor. Ia hanya mengucapkannya pada waktu-waktu tertentu saja. Tak ada adegan yang menggambarkan dirinya 'berdakwah' tentang gerakan perlawanan di hadapan geng perampok.

Itu artinya, gagasan tersebut merupakan sesuatu yang personal bagi dirinya. Ia lebih mengutamakan aksi ketimbang sibuk nyerocos teori. Kata narator Tokyo, "Kehidupan Profesor hanya berputar di sekitar satu ide: pemberontak." (P1.E13)

Latar belakang tokoh Profesor masih jadi misteri. Alex Pina, selaku pembuat cerita, hanya menyebarkan remah-remah dan clue kecil.

Saya penasaran dengan historisitas kehidupan Profesor, tentang bagaimana seluruh pengalaman masa lampau membentuk diri sebagai 'Sergio Marquina'.

Bagaimana ia mulai memahami ketidakadilan dan ketidaksetaraan di dunia hingga akhirnya mengidentifikasi diri sebagai pemberontak dan penentang sistem.

Tak banyak yang diceritakan Profesor terkait masa lalunya. Kalau pun bercerita, ia hanya mengaku lewat percakapan personal. Tentang sosok ayahnya yang berdiri di balik ide perampokan Badan Percetakan Uang, hanya ia ceritakan pada tiga orang; Tokyo, Nairobi, dan Raquel -Berlin tampaknya sudah jauh lebih tahu dan mengenal persona Profesor, mengingat keduanya punya hubungan saudara tiri.

Profesor dan Berlin alias Andres (diperankan oleh Pedro Alonso) | Credit: IMDb/Netflix
Profesor dan Berlin alias Andres (diperankan oleh Pedro Alonso) | Credit: IMDb/Netflix

"Ayahku perampok bank. Dia tewas dalam baku tembak dengan polisi di depan bank. Dialah yang memiliki ide perampokan," ujar Profesor pada Tokyo saat didesak dengan pertanyaan 'siapa yang sebetulnya punya ide perampokan "gila" ini' (P1.E12).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun