Mohon tunggu...
Rizka Khaerunnisa
Rizka Khaerunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mengumpulkan ingatan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Cleaners", Benang Kusut dan Kerja Suram Moderator Konten Media Sosial

7 Oktober 2019   01:32 Diperbarui: 7 Oktober 2019   18:50 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Cleaners | Foto: sundance.org

Ironi sekali ketika sebagian besar masyarakat Myanmar menganggap kalau "internet adalah Facebook". Kebanyakan dari mereka bahkan tidak tahu apa itu e-mail. 

Mayoritas masyarakat Myanmar membenci Rohingya dan ketika algoritma Facebook menyediakan ruang-gaung kemarahan dari setiap orang, kekerasan tak terhindarkan. Begitulah yang dikatakan seorang blogger Myanmar dalam The Cleaners.

Para moderator dalam The Cleaners mengaku, mereka punya daftar organisasi teroris dari pihak Keamanan dalam Negeri di AS. Tapi, bisakah mengandalkan satu sumber resmi saja?

Seorang aktivis NGO dalam The Cleaners mengatakan bahwa rekaman-rekaman terorisme atau kekerasan jenis lainnya yang beredar di media sosial punya sisi "manfaat" untuk membantunya dalam bekerja. 

Para aktivis harus secepat mungkin menyimpan bukti itu sebelum dihapus dari media sosial, untuk selanjutnya menjadi bahan identifikasi dan investigasi yang mereka lakukan.

Nicole Wong, mantan pembuat kebijakan Google dan Twitter, mengakui kesulitan dalam memahami "konteks" dalam konten yang jumlahnya tak terhitung itu. 

Apakah itu masuk dalam berita pers atau sengaja dibuat untuk memprovokasi, apakah itu masuk dalam kritik atau komentar, dan seterusnya. Keputusan untuk menghapus atau membiarkan suatu konten tidak bisa diterjemahkan dengan cara mesin otomatis.

Inilah yang jadi soal, kenapa foto karya Nick Ut bisa terhapus dari Facebook. Moderator gagal memahami konteks. Untuk kasus Khaled Barakeh dan Illma Gore, kita bisa dan harus berdebat panjang.

Berbeda dengan foto jepretan Nick Ut yang telah melewati pertarungan wacana sebelum internet berkembang masif, karya Barakeh dan Gore tak bisa sekadar diuji lewat unggahan Facebook yang punya penilaian mekanis, seperti jumlah viewers, like, dan share.

Bahkan meja redaksi pers saja perlu melewati perdebatan sengit sebelum memutuskan apakah karya si seniman layak dipublikasi atau hanya disimpan saja. Memahami konteks nyatanya harus melampaui kemampuan mekanis.

Dalam The Cleaners, mantan Manajer Produk di Facebook memberi pendapat kritisnya soal ini. Ia pernah bekerja di Facebook ketika masih muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun