Seri balapan Motogp tahun 2021 terhitung sudah menggelar 4 seri perdananya, yaitu di GP Qatar, Doha, Portugal dan GP Spanyol di Sirkuit Jerez yang digelar tanggal 2 Mei 2021. Marc Marquez yang baru ikut balapan di GP Portugal baru mangantongi 16 poin dan bertengger di klasemen ke 15.
Jika ditelusuri dari kiprahnya selama di Motogp tentu hasil ini menjadi salah satu yang terburuk setelah tahun 2020 yang tidak bisa mendapatkan satu poin pun. Ini dikarenakan cedera yang dialaminya di Jerez tahun 2020 silam yang memaksanya absen hingga 9 bulan dan melewatkan sisa race setelah Jerez hingga akhir musim.
Marc Marquez yang naik ke kelas Para Raja ini dari tahun 2013 selalu mampu tampil impresif sejak seri perdananya dimana mampu finish ketiga di GP Qatar tahun itu. Hal ini semakin melambungkan namanya dengan semakin banyak race yang diikuti sebagai rookie dan mampu tetap berada di barisan terdepan. Tercatat selama tahun 2013, Marc hanya dua kali tidak finish dan sisanya mampu menyabet podium yang menjadikannya juara dunia termuda dan menyandang julukan The Baby Allien karena skill dan kecepatan menyesuaikan motor yang dimilikinya.
Pembalap yang mempunyai gelar juara dunia 8 kali ini tentu bukan lagi seorang baby yang menginjak usia 28 tahun ini. Tapi performa yang konsisten dan penampilannya yang dinilai agresif oleh beberapa rider ini menjelma menjadi sosok yang mendominasi dan selalu diperhitungkan dalam perebutan juara dunia Motogp. Tetapi hal itu sebelum kecelakaan GP Spanyol di Sirkuit Jerez 2020 menyerang, yang menyebabkan patah tulang pergelangan tangan kanannya.
Setelah hampir satu musim tidak membalap, tentu kembalinya Sang Allien patut diperhitungkan dan ditunggu oleh para penikmat Motogp untuk sajian race yang seru dengan battle mendebarkan yang kerap disuguhkan Marc Marquez terutama battle yang terjadi di tikungan akhir lap race, baik dengan pembalap senior seperti Andrea Dovisiozo maupun pembalap muda seperti Fabio Quartararo.
Namun sayangnya hal tersebut belum mampu dilakukan oleh Marc, pada dua race yang diikuti dia tidak mampu tampil dominan dan bahkan pace racenya tertinggal dari pembalap terdepan. Tentu saja ini dikarenakan faktor cederanya yang belum pulih seratus persen. Pada balapan di Sirkuit Jerez minggu ini, tercatat dia dua kali mengalami crash saat sesi Free Practice 2 dan warm up, hal itu memang biasanya dilakukan Marc Marquez yang dulu untuk mencari limit motor. Tapi sekarang hal itu terkesan sembrono mengingat cedera tangan kanannya yang masih dalam tahap pemulihan.
Seperti yang telah dikatakan sendiri oleh Marc, tahun ini dia tidak mempunyai target juara dunia karena lebih memfokuskan pada pemulihan performanya seperti sebelum cedera. Tapi apakah performanya akan kembali meski sudah menjalani beberapa seri? Kasusnya bisa saja seperti Jorge Lorenzo yang mengalami cedera parah tahun 2013 tapi masih bisa jadi juara dunia tahun 2015, atau bisa juga seperti Dani Pedrosa setelah banyak mengalami cedera mengubahnya menjadi pembalap yang tidak mau ambil resiko, Pedrosa tidak akan overtake lawan jika tidak benar-benar yakin dan aman. Kehati-hatian Pedrosa sayangnya tidak membawanya menyabet gelar juara dunia Motogp hingga pensiun.
Jika Marc Marquez mampu mengatasi ketakutannya dan bisa kembali membangun mental juaranya, bukan tidak mungkin dia akan mampu kembali bersaing dengan pembalap terdepan, meskipun mungkin ada beberapa masalah akibat cederanya dan memaksa mengubah gaya balap untuk mengurangi beban tangan kanannya. Namun, jika dilihat dari performa pembalap lain di Motogp mungkin akan sulit bagi Marc untuk merebut juara dunia, walaupun mungkin masih bisa naik podium di beberapa seri. Tapi apakah ini akan menjadi akhir dari era Marc Marquez? Mungkin bisa dilihat 2-3 tahun mendatang.
