Mohon tunggu...
Rio purnama
Rio purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seniman

Saya adalah seseorang yang gemar menulis terutama menulis puisi dan lagu sekarang sedang dalam pengerjaan menulis sebuah novel

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Langkah Kaki adalah Rezeki

25 Agustus 2022   18:40 Diperbarui: 25 Agustus 2022   18:49 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak dari kita beranggapan bahwasanya rezeki adalah harta yang berlimpah, uang yang banyak, rumah yang begitu megah dan kendaraan yang mewah. Tanpa kita sadari bahwa rezeki bukanlah sekedar apa yang terlihat, bukan hanya sekedar kesenangan semu yang selalu kita dambakan. Tapi rezeki yang sebenarnya dapat berupa hal yang justru tidak terlihat dan tanpa kita sadari rezeki itu mungkin saja bisa menjadi dambaan setiap orang.

Lalu apa sajakah rezeki yang dimaksud itu? mungkin sudah banyak yang tahu bahwa sebagian rezeki non harta ialah kesehatan, anak yang soleh, waktu yang luang dan lain sebagainya.

Tapi tahukah anda bahwa langkah kaki yang setiap hari kita pijakan dibumi ini juga merupakan suatu rezeki yang tidak terduga, yaitu langkah kaki yang memudahkan kita untuk hadir dalam majelis majelis pengajian, langkah kaki yang memudahkan kita untuk sholat berjamaah dimasjid, langkah kaki yang memudahkan kita untuk menjenguk sanak saudara kita yang sedang sakit, dan langkah kaki yang selalu memudahkan kita untuk melakukan kebaikan lainnya.

Karena rezeki yang tanpa kita sadari itu sering kali membuat kita lupa bahwa kita harus lebih banyak bersyukur tentang suatu kebaikan yang sudah Tuhan berikan pada diri kita. Seringkali kita mengeluh akan kekurangan harta, selalu melirik tetangga yang serba berkecukupan dalam segala hal.

Namun tanpa kita sadari, bisa saja bila Tuhan memberikan kita suatu kelebihan harta dan miliki banyak uang, boleh jadi kita jadi lupa diri, menjadi sombong, angkuh, dan kufur akan nikmat yang senantisa ada disekeliling kita. Selalu merasa kurang dan menginginkan sesuatu yang lebih dan lebih lagi.

Sudah semestinya kita sebagai seorang hamba lebih bijak dalam menilai sesuatu, dan tidak hanya menilai dalam hal penampilan tetapi juga hati, karena hati yang jauh dari rasa iri, dengki, dan juga kebencian pun merupakan suatu rezeki karena dengannya kita dapat beribadah jadi lebih baik lagi. 

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Nya dan dijauhkan dari sifat sifat yang membuat kita lupa akan siapa diri kita yang sebenarnya, dan kemana kita akan pergi setelah masa kita dibumi berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun