Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Tips agar Anda "Mantul" dengan Mertua

7 Oktober 2018   22:01 Diperbarui: 8 Oktober 2018   14:35 3097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: filmracket.com


Menjadi menantu memang adalah sebuah kebanggaan. Minimal Anda sudah tidak ditanya lagi "kapan kawin" setiap lebaran ataupun setiap kumpul keluarga besar. Karena menjadi jomblo memang sebuah aib ~mylove. Ehe..

Tapi tidak semua pasangan (pria pada khususnya), menjadi nyaman ketika sudah menikah. Contoh Gudel, kawan saya yang masih saja dituntut urusan duniawi oleh mertua, belum bayar listrik lah, harus ganti sofa mertua lah sampai urusan cicilan sepeda onthel.

Tapi bukan Gudel namanya jika menyerah begitu saja. Suatu hari, beliau membeberkan ajimat sakti yang mampu membuat dirinya selalu tampak rukun, kompak dan "mantul" alias mantab betul dengan mertua, selain modal mio matik tentunya.

Dan atas seizinnya, bolehlah jika saya ungkap beberapa:

1. Mertua yang "Ngurupi"

Ngurupi dalam bahasa jawa artinya menghidupi. Ya carilah mertua yang minimal, gak miskin-miskin amat alias cukup. Gitu kata Gudel.

Mencari mertua yang "gak miskin-miskin amat" bukan berarti lantas kita tidak bekerja. Justru dengan mertua yang cukup tadi, kita jadi semakin semangat untuk kerja,  lha wong kadang disindir: "eh bapak aja pagi-pagi sudah ngasih makan istri anakmu, mosok kamu belum?" gitu kira-kira. Kan malu.

Itu pertama. Yang kedua, mertua yang "cukup", bisa diandalkan jika dalam perjalanan karirmu terhambat alias PHK. Dengan niat baik, kamu bisa coba buat proposal peminjaman dana untuk memulai usaha sendiri.

Paling kamu harus tahan dengan nyinyiran khasnya: "Lha, emang kamu bisa apa?" Sabar.

Di kampung, mertua Gudel sendiri adalah petani sekaligus pemilik lahan 5 hektar lahan tebu yang hasilnya dipasok ke pabrik gula. Hasil Perpres No 44 tahun 2016 Lampiran II no 135, dimana Presiden Jokowi memerintahkan Pabrik Gula PTPN, wajib bermitra dengan petani tebu.

"Wah maksudnya kamu nunggu warisannya gitu, emang kamu bisa tani? bisa nanem?" Tanyaku.
"Ya enggak mas?"
"Lha terus ngapain?"
"Kalo kepepet, ya nawarin tanahnya mas"
"Oalah, makelar!!"

2. Mertua yang "Ngayomi"

Ngayomi dalam bahasa jawa artinya melindungi, memayungi. Ini penting, karena mertua yang ngayomi biasanya punya pengaruh ke masyarakat atau adat. Dengan dihargainya mertua kita di lingkungan, otomatis nama kita pun ikut terangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun