Bula Ramadhan tiba,membawa serta aroma khas spiritualitas dan semangat berbagi.Di Tengah gemerlap kota Yogyakarta,sebuah tempat sederhana namun sarat makna hadir sebagai tempat bagi mereka yang membutuhkan.Kafe Basa Basi Timoho lebih dari sekedar cafe biasa,cacfe basa basi timoho  telah menjelma menjadi simbol kepedulia sosial,konsisten membagikan sajian buka puasa gratis bagi siapa pun yang membutuhkannya.kisah inspiratif ini layak untuk dibagikan,sebagai bukti bahwa kebaikan kecil mampu menciptakan dampak besar.
  Berbeda dengan citra Kafe-Kafe modern yang kerap identik dengan harga selangit dan suasana mewah,Kafe basa basi timoho menawarkan kehangatan dan keakraban.Terletak di Kawasan Timoho,Yogyakarta,Kafe ini tampak sederhana, namun aura positif terpancar dari setiap sudutnya.  Suasana kekeluargaan terasa begitu kental, menciptakan lingkungan yang nyaman dan menenangkan bagi para pengunjung.
  Ide mulia ini bermula dari inisiatif Mbak Ani, pemilik Kafe Basa basi Timoho.  Berangkat dari keprihatinan terhadap saudara-saudara kita yang kurang mampu, Mbak Ani tergerak untuk berbagi berkah di bulan Ramadan.  "Mereka ingin berbagi dengan sesama, terutama mereka yang mungkin kesulitan untuk mendapatkan makanan berbuka puasa," ungkap salah satu pegawai di sana saat saya berkesempatan mewawancarainya.
  Setiap hari selama Ramadan, Kafe Basa basi Timoho menyediakan puluhan porsi makanan gratis.  Menu yang disajikan pun beragam, disesuaikan dengan selera masyarakat sekitar.  Mulai dari nasi putih,nasi goreng,lauk pauk sederhana seperti sayur asem, sambal goreng kentang, tahu bacem, hingga minuman penyegar seperti es teh manis dan air putih.  Semua disiapkan dengan penuh cinta dan keikhlasan, bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan perut, tetapi juga untuk menghangatkan hati.
  Proses persiapan makanan dimulai jauh sebelum waktu berbuka.  Mbak Ani dibantu oleh beberapa relawan yang dengan sukarela meluangkan waktu dan tenaganya.  Mereka bergotong royong membersihkan tempat, menyiapkan bahan-bahan, memasak, dan mengemas makanan dengan rapi.  Suasana kerja sama dan kebersamaan ini menciptakan energi positif yang menular kepada semua yang terlibat.
  Uniknya, Kafe Basa basi Timoho tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga menciptakan suasana yang kondusif untuk berbuka puasa bersama.  Para pengunjung bisa duduk bersama, berbincang, dan saling berbagi cerita.  Tidak ada sekat antara pengunjung, semua merasa setara dan saling menghormati.  Suasana kekeluargaan ini menjadi nilai tambah yang membuat Basa basi Timoho berbeda dari tempat-tempat lainnya.
  Pengunjung Kafe Basa basi Timoho pun beragam.  Ada yang berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu, pekerja harian lepas, mahasiswa, hingga para pejalan kaki yang kebetulan lewat.  Tidak ada diskriminasi, semua disambut dengan hangat dan dilayani dengan penuh kesabaran.  Mbak Ani dan para relawannya selalu memastikan bahwa setiap pengunjung merasa nyaman dan dihargai.
  Kisah Kafe Basa basi Timoho telah menginspirasi banyak orang.  Banyak yang tergerak untuk ikut berpartisipasi, baik dengan memberikan donasi berupa bahan makanan, uang, maupun tenaga.  Hal ini menunjukkan bahwa semangat berbagi masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
  Lebih dari sekadar berbagi makanan, Kafe Basa basi Timoho telah menebar kebaikan dan menumbuhkan rasa empati di tengah masyarakat.  Ia menjadi bukti bahwa kebaikan kecil, jika dilakukan dengan konsisten dan penuh keikhlasan, mampu menciptakan dampak yang luar biasa.  Semoga semangat berbagi yang ditunjukkan oleh Kafe Basa basi Timoho ini dapat menginspirasi kita semua untuk ikut serta dalam menyebarkan kebaikan di bulan Ramadan dan sepanjang tahun.  Semoga Kafe Basa basi Timoho tetap menjadi oase bagi mereka yang membutuhkan, dan terus menjadi simbol kepedulian sosial di Yogyakarta.
  Di kafe basa basi Timoho ini juga tersedia tempat untuk sholat (Musholla).walaupun tempat untuk sholatnya tidak terlalu besar dan luas,tapi setidknya masih bisah digunakan untuk melakukan ibadah.dan tempat sholatnya ini juga,antar laki-laki maupun Perempuan digabungkan jadi satu tanpa ada batas palangan antar laki-laki dan Perempuan.