Mohon tunggu...
Mohammad Zasriansyah
Mohammad Zasriansyah Mohon Tunggu... Guru - Tulislah Sejarah itu dengan Benar dan Jangan Mengada-ada apalagi dengan Tafsiran yg tidak dapat dipertangungjawabkan. Sejarah suatu negeri carilah dimana sejarah itu lahir dan bukan diluar daerah yg mana belum tentu kebenarannya.. Ryan Zasriansyah

Guru Sekolah Menengah Pertama dan Penggiat Sejarah serta Budaya. Pendiri dan Pengurus Komunitas Historia Tolitoli Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Mistik Tanjung Malomba Dondo

1 September 2019   12:22 Diperbarui: 1 September 2019   12:32 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanjung Malomba/Dokpribadi

Keadaan Tanjung Malomba tidak seperti sekarang yang terlihat dimana dahulu tanjung ini adalah Hutan belantara di sisi sebelah kanan dari Desa Malomba kemudian masyarakat mulai membuka lahan perkebunan untuk mata pencaharian hidup. Sebelah kiri di tumbuhi pohon-pohon bakau yang amat besar-besar. Jalan setapak yang hanya bisa dilalui dengan menggunakan gerobak Maupun sepeda. Bahkan dahulu penduduk desa Malomba berjalan kaki menuju desa tetangga yang jauhnya puluhan kilo dari desa Malomba. Dengan adanya pembangunan seperti sekarang tanjung Malomba tidak seperti yang dulu lagi.

Tanjung Malomba merupakan sebutan bagi Masyarakat yang tinggal di Desa Malomba Kecamatan Dondo yang berbatasan langsung dengan Desa Ogogili. Tanjung ini memiliki beragam kisah horor maupun cerita rakyat dimana pada tanjung ini terdapat batu laki-laki dan batu perempuan. Konon menurut penuturan salah satu orang tua adat kampung asal-usul terjadinya batu laki-laki dan perempuan ini  dikarenakan hubungan terlarang antara dua insan manusia  yang tergoda oleh bujuk rayu syetan  untuk berbuat sesuatu yang telah dilarang oleh agama. Sehingga mereka dikutuk menjadi batu.

Tanjung Malomba/Dokpribadi
Tanjung Malomba/Dokpribadi

Berbicara mengenai cerita horor di tanjung malomba  penulis pernah mewawancarai salah seorang orang tua kampung. Sebut saja nama beliau adalah Siade. Beliau menuturkan bahwa "Tanjung malomba memiliki cerita seram diantaranya seperti pengalaman saya. Ketika itu saya masih berusia muda dan saya selalu tak pernah absen dalam acara pesta pernikahan  di desa. Saat itu, entah kenapa saya berjalan sendiri menuju tanjung malomba yang beberapa tahun yang lalu sangat terkenal angker kalau sudah menjelang malam. Ada --ada saja seseorang yang melintas tanjung tersebut mendapatkan hal-hal yang  janggal hingga bulu kuduk merinding".  Ungkapnya.

Pak Siade kembali bercerita bahwa ketika ia tiba di tanjung  saya melihat seorang wanita muda sebaya dengan saya  kemudian saya menghampirinya dan mengajaknya berbicara. Pak Siade menanyakan apa yang kamu lakukan disini sendirian?. Wanita muda itu hanya tersenyum dan berkata saya akan mengajakmu dan kamu jangan banyak bertanya. Wanita muda itu lalu membawa saya berjalan kerumahnya untuk diperkenalkan kepada keluarganya. Saya melihat masih dalam batas kewajaran seperti manusia-manusia pada umumnya. Dalam rumah tersebut ada laki-laki tua, laki-laki yang sebaya dengan saya  kemudian Ibu-ibu yang mengayun anaknya di ayunan berjejer sampai para wanita yang tengah memasak.

Kemudian Pak Siade diajak oleh seorang wanita untuk berjalan mengelilingi kampung gaib tersebut. Pada saat itu kampung tersebut tengah mengadakan pesta pernikahan. Sesampai di acara pesta pernikahan beliau diminta untuk menunggu sebab wanita tersebut akan mengurus sesuatu. tunggu sebentar saya mau mengurus sesuatu. Kata Wanita Tersebut. Lalu seorang pemuda yang berbadan kekar menghampiri beliau untuk beradu  jago dalam seni beladiri. Awalnya pak Siade menolaknya namun pemuda itu memaksa maka pak Siade siap untuk melayani pemuda itu. Dari perkelahian tersebut pak Siade berhasil memenangkannya  dan pemuda itu mengaku menyerah. Ucap pemuda tadi.

Wanita itu kembali mendatangi Pak Siade dan meminta maaf kalau sudah lama menunggu sebab tadi ia berkata hanya sebentar lalu wanita itu meminta beliau untuk kembali ke rumahnya sebelum Beliau di antarkan pulang. Sesampainya mereka dirumah yang tadi mereka singgahi Pak Siade meminta segelas air putih untuk diminum karena haus. Wanita itu pun mengambil air minum kedalam rumah dan meminta beliau untuk menunggu diluar dan jangan masuk.

Ketika wanita itu mengambil air minum pak Siade mulai berpikir mengapa sekarang saya tidak dipersilahkan masuk tapi sebelumnya saya telah memasuki rumah itu. Ada apa?. Dengan rasa penasaran yang mendalam beliau memasuki kembali rumah tersebut yang sebelumnya dilarang untuk memasuki rumah tersebut.

Seketika penghuni rumah tiba-tiba semua menjadi sebuah ular yang melilit satu sama lain. Semua yang dilihat oleh beliau adalah ular. Maka ketakutan demi ketakutan mulai terasa sangat kuat. Beliau berlari keluar rumah karena takutnya dan ia sadar bahwa ini adalah alam lain bukan alam manusia. Tiba-tiba wanita yang mengambil air minum tadi muncul dan menepuk belakang pak Siade dan berkata saya akan mengantarkanmu pulang sekarang kemudian Pak Siade memangguk tanda ia siap untuk pulang sekarang.

Dalam perjalanan untuk diantar pulang beliau berpikir dalam hati apa yang terjadi mengapa semua berubah menjadi ular. Tanpa ditanya wanita itu telah menjawab apa semua yang telah anda lihat dan berkata lagi inilah manusia yang tak pernah merasakan puas dan tak mau bersabar. Kemudian ada lagi kalimat yang dikeluarkan wanita itu kepada beliau. Mohon maaf penulis merahasiakan apa bahasa terakhir perpisahan beliau dengan wanita tersebut.

Tanjung Malomba/Dokpribadi
Tanjung Malomba/Dokpribadi

Sebenarnya kisah ini sangat panjang untuk dicerita sebab narasumber yang ditanya mengenai kengerian tanjung malomba pada masa lampau yang dimasa tersebut adalah sebuah hutan dan bentuknya tidak seperti sekarang yang ada di gambar tersebut. Dimasa sekarang cerita seperti ini di rasa tidak masuk diakal sebab diluar nalar manusia untuk bercerita tentang alam gaib dan kenapa bisa manusia bisa masuk dalam alam gaib tersebut.

Menurut penuturan masyarakat yang tinggal di desa malomba  bahwa tanjung ini merupakan salah satu pintu masuk ke alam lain tak kasat mata sehingga banyak hal-hal aneh yang mungkin bisa dilihat dan dirasakan sehingga bulu kuduk bisa merinding ketika melintasi tanjung malomba ketika malam tiba terlebih lagi pada jam 12 Malam keatas.

Berdasar dari cerita orang-orang  bahwa pernah ada juga kejadian nyata yang terjadi di tanjung malomba ke-2  yakni kisah penjual ikan yang melintasi daerah itu untuk menjual ikannya di Malomba. Seperti biasa pada zaman dahulu sepeda menjadi alat transportasi untuk melakukan aktivitas termasuk berjualan ikan. Penjual ikan ini berasal dari desa Tetangga bernama Desa Malala dan ingin menjual ikannya ke Desa Malomba. Sampai di tanjung malomba ke-2  pak penjual ikan ini berhenti sebab ia mendengar ada yang memanggil  kemudian pak penjual ikan menuju ke arah dimana beliau dipanggil dan dagangan ikan-ikan Pak penjual ini  habis terbeli oleh beberapa Ibu-ibu yang berkerumun untuk membeli  dagangan ikan segarnya. Alangkah gembiranya si penjual ikan ini karena melihat penduduk desa malomba membeli dagangannya.

Setelah itu ia tidak langsung pulang malah meneruskan perjalanannya ke Desa Malomba dan menceritakan kepada salah satu penduduk di Desa Malomba bahwa dagangan ikan segarnya habis terjual di Malomba. Sambil berkata dagangannya laku terjual beliau juga menunjuk kearah tanjung  bahwa di tempat itu para Ibu-Ibu habis membeli dagangan Ikan segar beliau. Salah satu penduduk itu pun terheran-heran dibuat oleh si Penjual ikan tadi dan mengatakan disitu tak ada perkampungan hanya hutan belantara. Lalu si penjual ikan tadi terheran dan kembali mengambil duit di kantong celana yang telah berubah menjadi daun yang baru saja ia masukkan beberapa lembar uang asli hasil penjualan ikan yang dimilikinya.

Tanjung Malomba/Dokpribadi
Tanjung Malomba/Dokpribadi

Entah ini merupakan kisah nyata maupun tidak yang jelas cerita ini telah berkembang sejak lama dan sampai sekarang cerita ini masih dapat kita jumpai pada masyarakat Desa Malomba maupun diluar desa Malomba.  Cerita lain tentang  tanjung malomba diceritakan pula oleh pak Mudin yang saat itu diminta untuk nginap sementara di rumah neneknya yang berada di tanjung Malomba.

Pada tengah malam tidak tau kenapa mulai terasa hawa yang hangat tiba-tiba dingin kemudian hangat kembali. Jendela rumah terbuka dan pak udin pun menutupnya kembali kemudian terbuka kembali lalu ia menutup kembali. Pintu yang tadinya terkunci tertutup rapat kemudian terbuka lalu ia menutup kembali. Kemudian pintu itu terbuka dengan kencang sehingga mengenai tembok papan dan berbunyi sangat keras. Ia pun berlari keluar dan keesokan harinya berkata saya tidak akan mau nginap dirumah nenek lagi. Ungkap Beliau.

Masih banyak lagi cerita menyeramkan yang sering dialami oleh Masyarakat dondo pada waktu itu namun dengan keterbatasan tulisan maka penulis hanya bisa menuliskan beberapa cerita saja. Inilah Kisah Horor dan Menyeramkan Tanjung Malomba yang menjadi buah bibir masyarakat dondo di zaman itu.           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun