Mohon tunggu...
Mohammad Zasriansyah
Mohammad Zasriansyah Mohon Tunggu... Guru - Tulislah Sejarah itu dengan Benar dan Jangan Mengada-ada apalagi dengan Tafsiran yg tidak dapat dipertangungjawabkan. Sejarah suatu negeri carilah dimana sejarah itu lahir dan bukan diluar daerah yg mana belum tentu kebenarannya.. Ryan Zasriansyah

Guru Sekolah Menengah Pertama dan Penggiat Sejarah serta Budaya. Pendiri dan Pengurus Komunitas Historia Tolitoli Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan featured

Refleksi Nasionalisme Perjuangan Rakyat Malomba di Bumi Olongian Tahun 1945

11 Juli 2019   01:12 Diperbarui: 16 Agustus 2019   20:41 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Perlawanan Rakyat Malomba dalam menentang kebijakan pemerintahan militer Jepang di Tolitoli/Historyrian.blogspot.com

                                

Budaya yang telah mengikis dalam masyarakat adalah Nasionalisme yang diakibatkan oleh era disrupsi  sehingga semangat, kesadaran, dan kesetiaan yang makin surut.  Seperti yang diketahui, Nasionalisme merupakan Semangat, Kesadaran, dan kesetiaan suatu bangsa itu adalah suatu keluarga dan atas dasar rasa sebagai suatu keluarga bangsa, dibentuklah Negara. 

Era revolusi industry 4.0 bangsa Indonesia perlu meningkatkan gairah Nasionalisme sebagai bentuk dari Identitas bangsa. Bisa dikatakan rasa Nasionalisme adalah hal dasar untuk membimbing dan mengantar bangsa Indonesia dalam berkehidupan kebangsaan dan bernegara sebab bangsa Indonesia terlahir dari semangat Nasionalisme.  

Nilai-nilai Nasionalisme yang perlu ditanamkan kembali adalah rasa cinta Tanah Air, rela berkorban, bangga pada budaya yang beragam, menghargai jasa para pahlawan serta mengutamakan kepentingan umum (Aman:2011). 

Penanaman nilai-nilai Nasionalisme sangat perlu untuk digiatkan dan digalakkan agar menjadi bekal masyarakat terutama generasi milenial dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menghargai pengorbanan Orang Tua terdahulu yang rela berkorban demi terbebasnya Negeri mereka dari cengkraman Penjajahan meskipun nyawa sebagai taruhannya sangat diperlukan dan betapa pentingnya ketokohan dibalik peristiwa.

Penjelasan mengenai konsep perjuangan masyarakat secara langsung mengenai pengertiannya dapat dijelaskan secara etimologi kata perjuangan terdiri dari kata juang  melalui kutipan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata "juang" memiliki definisi "memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga; berperang; berkelahi; segenap rakyat ikut serta untuk mencapai kemerdekaan". 

Selain itu, masih dijelaskan pengertian juang setelah mendapat beberapa imbuhan yaitu "memperjuangkan: berjuang untuk merebut sesuatu, pejuang orang yang berjuang, prajurit. Sedangkan masyarakat sendiri dalam KBBI dijelaskan sebagai manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. 

Dapat disimpulkan bahwa konsep perjuangan masyarakat sebagai sebuah usaha atau upaya yang dilakukan oleh sekelompok orang yang secara hidup bersamaan memiliki sebuah hubungan timbal balik, baik dalam usaha secara fisik maupun mental demi terwujudnya harapan yang diinginkan.  Perjuangan rakyat atau masyarakat tidak terlepas dari semangat rakyat ingin keluar dari belenggu penderitaan di masa penjajahan atas penerapan kebijakan belasting, Heredients maupun kinrohosi zaman Jepang.

Pengertian masyarakat juga dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1986:81)yang menegaskan bahwa masyarakat antara lain adalah sekelompok manusia yang anggotanya satu sama lain berhubungan erat dan memiliki hubungan timbal balik. Di dalam interaksi terdapat nilai-nilai sosial tertentu yang menjadi pedoman untuk bertingkah laku sebagai anggota masyarakat dan biasanya memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan yang sama untuk menciptakan ciri masyarakat tersebut. 

Dari penjelasan tersebut bahwa masyarakat memiliki keterikatan satu dengan yang lain dan saling membutuhkan dan apabila bekerjasama dalam satu tujuan akan menciptakan sebuah kekuatan demi mencapai tujuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun