Mohon tunggu...
Ryan Perjiana
Ryan Perjiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2019.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kendala Pebisnis Pasca Pandemi dan Alternatif Solusi Berdasarkan Hasil Survei UMK di RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah, Cimahi

14 Agustus 2022   12:03 Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:11 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KKN-Tematik UPI 2022 (Dokumentasi pribadi 2022)

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sedang mengadakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-Tematik) sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat. KKN-Tematik tahun 2022 memfokuskan tema pada pemberdayaan masyarakat berbasis Sustainable Development Goals (SDG's) Desa dan dilaksanakan mulai dari 11 Juli sampai dengan 10 Agustus 2022. 

KKN-Tematik tahun 2022 Mahasiswa dibagi ke dalam 191 kelompok yang ditugaskan untuk mengadakan program kerja sesuai dengan tema masing-masing. Tema-tema tersebut di antaranya yaitu desa tanpa kemiskinan, desa sehat dan sejahtera, desa peduli pendidikan, desa pertumbuhan ekonomi merata, dan lain sebagainya.

Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi merupakan daerah yang menjadi sasaran kelompok 88 untuk mengadakan KKN-Tematik. Kelompok ini mengadakan kegiatan KKN-Tematik dengan tema Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata dan sub tema Pendampingan Usaha Mikro Kecil (UMK). 

Lurah Kelurahan Cigugur Tengah mengarahkan kelompok 88 mengadakan di RW 06 karena menurutnya di RW 06 ini banyak pelaku UMK. Kelompok 88 pun mengadakan survei mengenai pelaku UMK beserta kondisi usahanya secara acak di RT 01, 04, 05, dan 07. Survei tersebut diadakan selama dua hari pada tanggal 20-21 Juli 2022.

Survei ke konveksi pakaian dalam dan celana legging -- 1 (Dokumentasi pribadi 2022)
Survei ke konveksi pakaian dalam dan celana legging -- 1 (Dokumentasi pribadi 2022)

Hasil survei menunjukkan bahwa kebanyakan pelaku UMK di RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah berupa konveksi pakaian dalam dan celana legging. Ada sekitar 6 konveksi pakaian dalam dan celana legging yang dikunjungi oleh kelompok 88 bersama ketua RT setempat. Keenam tersebut merupakan sebagian kecil dari pelaku UMK RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah yang memproduksi celana dalam dan celana legging. 

Kelompok 88 menemukan hampir di setiap rumah terdapat mesin jahit guna kepentingan produksi. Ketua RT setempat juga menuturkan bahwa produk pakaian dalam dan celana legging ini telah memasok kebutuhan ke berbagai daerah dan pasar-pasar besar seperti Karawang, Padalarang, Subang, Jabodetabek, Jepara, bahkan ada yang sampai ke Malaysia. 

Pada umumnya, memang konveksi RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah ini merupakan tangan pertama dan tidak membubuhkan merek. Sehingga, reseller yang membeli pakaian dalam dan celana legging di sini dapat membubuhkan mereknya sendiri.

Survei ke konveksi pakaian dalam dan celana legging -- 2 (Dokumentasi pribadi 2022)
Survei ke konveksi pakaian dalam dan celana legging -- 2 (Dokumentasi pribadi 2022)

Ada berbagai masalah yang harus dihadapi oleh para pelaku UMK RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah yang memproduksi pakaian dalam dan celana legging berdasarkan hasil wawancara yang kelompok 88 lakukan. Terlebih lagi semenjak masa pandemi datang, pemasaran menjadi masalah utama yang harus dihadapi. Rata-rata para pelaku UMK RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah tersebut menuturkan bahwa omzetnya menurun sampai lebih dari 50%. Memasuki masa pasca pandemi saat ini, sebagian dari mereka penjualannya berangsur-angsur membaik. Namun, sebagian dari mereka juga belum mampu untuk beradaptasi kembali. 

Dilansir dari vutura.io, masa pandemi mengubah kebiasaan konsumen di mana kegiatan belanja dan pelayanan-pelayanan konsumen secara online mengalami peningkatan. Hal ini berkaitan erat dengan kondisi UMK RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah tersebut yang penjualannya masih menggunakan sistem direct-sales. Selain itu, masalah yang harus dihadapi yaitu persaingan harga yang diakibatkan banyaknya pelaku UMK RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah yang memproduksi produk yang sama, bahan baku yang kadang sulit dan harganya naik, pelanggan yang mulai menghilang, dan masalah modal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun