Mohon tunggu...
Ryan Perdana
Ryan Perdana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembaca dan Penulis

Kunjungi saya di www.ryanperdana.com dan twitter @ruaien

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aku Olahraga Maka Aku Ada

27 Oktober 2020   15:45 Diperbarui: 27 Oktober 2020   16:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dikira berusia lebih muda dari usia sebenarnya, menjadi kebiasaan bapak. Saat pensiun sekitar tujuh-delapan tahun lalu, semua temannya berkata beliau belum pantas. Itulah sedikit dari banyak efek positif perjuangan olahraga berpuluh tahun.

***

Saat kuliah, praktis saya sama sekali tidak berolahraga. Kuliah di IPB sangat jauh dari stereotype kuliah yang tampak di FTV. Nihil santai-santai, apalagi mbolas-mbolos.

IPB membuat makalah dan tugas menjadi nama tengah kami. Hidup berada dalam tempo yang sangat kencang. Bagi saya, yang dikirim jauh-jauh ke sana khusus untuk berkuliah, olahraga hanya membuang waktu.

Hasilnya, dipikir-pikir, saat itu saya tidak bugar. Semua tampak dari foto-foto masa itu yang tampak lusuh dan kuyu.

Saat bekerja dan kemudian menikah, kenaikan berat badan menjadi isu terbesar. Ada masanya celana mulai sesak. Memang, selain sedikit berbakat musik, saya berbakat gemuk.

Gemuk ekuivalen dengan tidak sehat dan kurang eloknya penampilan. Ditambah, adanya penelitian yang menyatakan, semakin besar lingkar pinggang semakin tinggi risiko mengidap penyakit berbahaya.

Memang, pria yang sudah menikah hidupnya ayem tentrem. Yang masakin ada, uang tersedia, beli makanan yang diinginkan bisa. Saat itulah, jika tidak dikontrol, perut semakin tak terkendali. Kancing baju pun meronta-ronta.

Mulai, saya berusaha merutinkan lari pagi. Di kantor dibangun lapangan futsal. Membuat kami bermain seminggu dua kali. Di akhir minggu, ditambah jalan atau jogging.

Hampir dua tahun kelompok futsal kami meredup. Sosok yang mengomandani dan membimbing sudah purna. Vakum.

Saya memilih menggantinya dengan perpaduan High Intensity Interval Training (HIIT) dan angkat beban seminggu tiga kali. Ditambah sekali bersepeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun