Mohon tunggu...
Ryan Perdana
Ryan Perdana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembaca dan Penulis

Kunjungi saya di www.ryanperdana.com dan twitter @ruaien

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Perjalanan Karierku sebagai Gitaris (Bagian 2)

30 Juli 2020   11:58 Diperbarui: 30 Juli 2020   13:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Koleksi Pribadi

Komunitas yang berkumpul di sana, rata-rata saya sudah mengenalnya. Si empunya juga orang yang asik diajak interaksi. Tinggal bertanya soal sosok yang mengajar gitar.

Ternyata, sang pengajar bukan orang yang sama sekali baru. Sejak kecil ia sudah sering dolan ke rumah. Ia lahir di rumah yang hanya berselang satu rumah dari rumah kami. Ia Mas Arif, putra Pak Badrun. Ia sohor sebagai Arip Badrun. Namanya mentereng di jajaran gitaris kelas kabupaten.  

Memang, ia tumbuh menjadi gitaris ulung. Terakhir, saya mendengarnya berkiprah di sebuah grup musik yang cukup laris ditanggap.

Ringkas kata, saya benar-benar jadi murid Mas Arif. Kesampaian juga belajar gitar elektrik.

***

Studio musik dan les gitar tak cukup lama bertahan. Risiko bermusik di sebuah kota kecil; segala fasilitas, event, dan industrinya sangat cupet. Tak cukup kuat menahan hambatan, kandaslah akhirnya.

Saya naik kelas 3 SMA. Disibukkan dengan persiapan ujian akhir kelulusan. Ditambah memikirkan akan kuliah apa dan dimana.

Gitar semakin dikesampingkan. Walau sesekali tetap dipegang.

Penghujung SMA, di event perpisahan kelas 3, di sanalah puncak karier saya sebagai gitaris. Kami tampil ngeband. Saya bernyanyi Kita (Sheila on 7) sambil bergitar. Setelah itu, saya bergeser ke full gitaris saat memainkan Ku Tak Bisa (Slank). Sayang, penampilan itu tak terdokumentasi.

Justru, tingkat kekerapan bergitar jauh meningkat saat kuliah di Bogor. Di asrama dan kosan, bergitar dan bernyanyi bersama menjadi rutinitas.

Para perantau yang kesepian terhibur hanya dengan gitar dan nyanyi ala kadarnya. Gitar masih sama, gitar kejutan berumur lima tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun