Mohon tunggu...
Ryan Perdana
Ryan Perdana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembaca dan Penulis

Kunjungi saya di www.ryanperdana.com dan twitter @ruaien

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keluh Seorang Penjahit Sepuh

14 September 2019   08:35 Diperbarui: 14 September 2019   08:42 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di sela mengukur kemeja yang saya bawa sebagai contoh, ia mengulangi cerita dua bulan lalu. Ia masih bertutur, saat ini adalah hal yang sangat sulit mencari penjahit. Jika pun ditemui, seringkali sudah lanjut usia. Sekalinya ada, eh menjengkelkan.

Ia melanjutkan, penjahit muda zaman sekarang lebih memilih bekerja di pabrik garmen. Mereka malas menjahit full dari bahan sampai jadi seratus persen, karena memang lebih praktis dan tidak ribet menjahit per bagian seperti kerah, itik-itik, dan saku. Toh hanya dengan menjahit per bagian tetap saja dapatkan penghasilan.

Nampaknya kecenderungan seperti itu sedang terjadi di industri jahit. Penjahit kesukaan Bu Ryan juga menceritakan hal yang sama. Saat ditanya mengapa sampai sekarang memilih one man show, ia mengaku pernah mempekerjakan satu asisten. Tapi tak sampai hitungan bulan memilih hengkang ke pabrik tak jauh dari kampungnya.

***

Penjahit sebenarnya seniman. Mereka bekerja untuk hasilkan karya kriya. Selembar kain mampu diubah menjadi busana yang diharapkan mencerminkan jati diri pemakainya.

Penjahit adalah pelaku kustomisasi yang andal. Mereka mampu membuat sandang sesuai lekuk tubuh masing-masing pelanggan. Satu karya akan berbeda dengan karya lainnya. Mereka bekerja untuk sebuah wujud yang spesifik dan unik.

Saat era berubah, orientasi apapun bisa ikut berubah. Salah satunya yang tampak terkonfirmasi, setidaknya dari kasus yang secara empirik saya alami, ialah para penjahit muda yang berubah haluan ke industri yang mereka anggap lebih menjanjikan secara finansial. Karya busana utuh bukan menjadi destinasi utama mereka.

Ada yang berkata generasi milenial merupakan generasi yang menggemari apapun yang gegas dan instan. Proses merepotkan dan hal melelahkan lainnya bukanlah urusan yang harus dipusingkan. Untuk perkara penjahit muda, rasanya itu tidak keliru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun