Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kemampuan Menyelamatkan Nyawa Orang Lain, Kamu dapat Mempelajarinya, Lho!

26 Januari 2021   11:44 Diperbarui: 26 Januari 2021   12:09 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mimetechnologies.com

Hai, perkenalkan saya Ryan. Saya adalah seorang mahasiswa prodi Kedokteran Gigi di salah satu universitas negeri Bandung. Sebagai salah satu mahasiswa rumpun kesehatan, saya memperoleh pembelajaran mengenai basic life support / bantuan hidup dasar yang merupakan serangkaian tindakan prosedur kegawatdaruratan untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang terancam keselamatannya secara medis, dan salah satu teknik basic life support yaitu CPR (Cardiopulmonary Resuscitation / Resusitasi Jantung Paru). 

Menurut saya pribadi, kemampuan CPR merupakan suatu aset penting, baik bagi diri sendiri dan juga orang lain. Dengan menguasai kemampuan ini, anda dapat menyelamatkan nyawa orang lain yang sedang terancam. 

Namun, sangat disayangkan, di Indonesia masih sedikit individu yang mengetahui dan memahami teknik ini. Maka dari itu, izinkan saya, setidaknya, memberikan sedikit paparan kepada anda mengenai teknik CPR. Saya akan menjelaskannya secara ringkas.

CPR merupakan tindakan pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami henti napas karena sebab tertentu, dengan tujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup dengan melakukan beberapa teknik penekanan pada dada. Terdapat 6 langkah berurutan dalam melakukan CPR berdasarkan rekomendasi American Heart Association (AHA) tahun 2010, yang akan saya singkat menjadi D-R-H-C-A-B. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 

  1. D, berarti Danger. Hal ini mengartikan bahwa untuk melakukan bantuan hidup dasar, anda perlu memastikan bahwa diri anda dan korban berada di lokasi yang aman dan tidak berbahaya. Tempatkan korban pada bidang yang datar. Sebagai contoh, bila korban tidak sadarkan diri setelah mengalami kecelakaan lalu lintas, maka pindahkan korban ke tempat yang aman terlebih dahulu (seperti di trotoar pejalan kaki), lalu lakukan langkah selanjutnya. 
  2. R, berarti Response. Lakukan pemanggilan terhadap korban dengan suara yang keras dan jelas, untuk melihat respon korban. Respon ini bisa dalam bentuk gerakan tubuh, gerakan kepala ataupun membalas panggilan. Pada korban yang sadar, ia akan menjawab dan bergerak. Jika tidak ada respon, lakukan pemeriksaan berupa Look, Listen, dan Feel dalam kurun waktu 10 detik. Look berarti melihat pergerakan dinding dada dan perut, beserta pemeriksaan terhadap mulut korban untuk memastikan tidak ada benda asing yang menghalangi kerongkongan atau hidung korban ; Listen berarti mendengarkan suara napas pada hidung dan mulut korban ; sedangkan Feel berarti merasakan hembusan udara korban pada pipi penolong. Jika korban tidak memberikan respon dan tidak terasa adanya udara yang dihembuskan oleh korban, maka lakukan langkah selanjutnya. 
  3. H, berarti Help. Mintalah pertolongan kepada pihak medis terdekat, sebelum melakukan tindakan CPR. Bisa dengan menelepon ambulans. Mintalah pertolongan ini kepada orang yang berada didekat anda, agar anda dapat melakukan langkah selanjutnya. 
  4. C, berarti Compression / CPR. Lakukanlah penekanan pada dada korban, dengan memposisikan diri anda di sisi korban. Letakkan salah satu telapak tangan anda di tulang dada korban, dan letakkan telapak tangan anda yang lain diatasnya. Kunci jari tangan anda, untuk memastikan tidak adanya tekanan di daerah lain. Jangan lakukan penekanan di ujung tulang dada ataupun di perut korban.  Saat akan melakukan penekanan, pastikan posisi anda tegak lurus diatas dada korban, dan lakukan penekanan sedalam 5-6 cm sebanyak 30 kali. 
  5. A, berarti Airway.  Miringkan kepala korban, dan angkatlah dagunya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membukakan jalur napas korban. 
  6. B, berarti Breathing. Lakukan pemberian napas buatan sebanyak 2 kali. Dalam pemberian napas buatan, pastikan tidak ada udara yang keluar saat melakukannya. Ulangi siklus C-A-B ini sebanyak 3-4 kali dalam kurun waktu 1 menit, atau sekitar 100-120 kompresi dalam 1 menit, hingga bantuan tim medis tiba.

Sumber: wholesurgical.com
Sumber: wholesurgical.com
Itulah 6 langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan Resusitasi Jantung Paru (CPR). Perlu pelatihan secara khusus agar dapat memahami secara praktis teknik yang benar dalam melakukan CPR. 

Selain melakukan CPR secara manual, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Automated External Defibrillators (AED). Cara penggunaannya dapat dilakukan sesuai dengan instruksi yang tertera di dalamnya. Namun dalam menggunakan AED pula, diperlukan pelatihan khusus. 

Meskipun demikian, setidaknya melalui artikel ini saya berharap, para pembaca memiliki sedikit gambaran dan keinginan untuk menguasai kemampuan ini. Dengan kemampuan ini, kita telah mempersiapkan bekal jika suatu saat orang-orang terdekat kita mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti henti jantung yang spontan. Semoga bermanfaat.

Sumber: cpr.heart.org
Sumber: cpr.heart.org

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun