Tuak merupakan minuman beralkohol khas Sumatera Utara umumnya Tuak dikonsumsi saat acara perayaan atau acara adat khusus. Tuak merupakan hasil fermentasi beras ketan. Tuak juga bisa terbuat dari proses penyulingan nira aren dan kelapa. Tuak biasanya dijual di lapo lapo tertentu karena tidak semua lalo menjual tuak.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa tuak adalah minuman yang bisa memabukkan, itu memang benar tapi apabila diminum secara berlebihan. Akan tetapi tuak memiliki khasiat untuk kesehatan karena mengandung antioksidan dan vitamin C dan Tuak juga diklaim bisa mengatasi penyakit ginjal dan menyegarkan tubuh. Kualitas Tuak ada di rasanya, tuak yang bagus memiliki rasa manis yang khas tetapi tuak dengan kualitas yang buruk memiliki rasa yang asam. Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan menyebut, tuak asli dari Sumatera Utara baik untuk terapi narkoba. "Kalau Anda minum tuak seperlunya, matamu tertutup, tidurmu nyenyak, jam 5 pagi bangun kerja baik lagi. Kalau narkoba, kau ambil sedikit dan kau masuk penjara dan kau rusak badanmu," kata Hinca.
Masyarakat Batak percaya apabila meminum tuak bisa memperbagus suara dalam menyanyi maka dari itu biasanya orang dewasa pergi ke lapo mereka meminum tuak sambil bernyanyi dengan nada nada tinggi. Itulah mengapa kemampuan bernyanyi orang Batak tidak perlu diragukan lagi karena mereka sudah terbiasa bernyanyi di lapo sambil menikmati Tuak.
