Mohon tunggu...
Ryan hp
Ryan hp Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Jurnalisme

Javanese culture

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perburuan Paus di Lamalera

25 November 2020   10:20 Diperbarui: 25 November 2020   23:13 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika masyarakat sekitar mendapatkan hasil tangkapan nya mereka akan memotong tubuh bagian paus tersebut agar bisa menampung di atas perahu 

screenshot-2020-11-18-23-48-07-217-com-google-android-youtube-5fbdccf054917f4f4609ea72.jpg
screenshot-2020-11-18-23-48-07-217-com-google-android-youtube-5fbdccf054917f4f4609ea72.jpg
screenshot-2020-11-18-23-47-37-479-com-google-android-youtube-5fbdcd39d541df609e221d72.jpg
screenshot-2020-11-18-23-47-37-479-com-google-android-youtube-5fbdcd39d541df609e221d72.jpg

Agar hasil tangkapan nya awet atau disimpan dalam jangka waktu lama, masyarakat Lamalera akan menjemur daging-daging tersebut agar kandungan air di dalam daging keluar dan tidak menyebabkan busuk.

Yang membuat unik ketika berburu adalah juru tombak, hanya orang tertentu yang bisa menjadi juru tombak

Adapula persyaratan nya, ia harus lelaki baik-baik , perilaku sopan dan taat ibada 

Ketika pagi akan berburu, malemnya ia dilarang menggauli istri, bila pantangan itu dilanggar warga setempat meyakini tidak akan bisa menangkap paus satupun.

Masyarakat sekitar meyakini atau menganggap paus itu anugerah ilahi, sebab mereka tak gegabah atau berburu untuk komersial, namun seperlunya.

Bahkan dalam setahun tidak boleh lebih dari 20 ekor, itupun paus yang sudah tua dan tidak produktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun