Mohon tunggu...
Muhammad RianFerdian
Muhammad RianFerdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri Pondok Pesantren Darun Nun Malang

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Media dalam Pembelajaran Bahasa Asing

21 September 2021   12:33 Diperbarui: 21 September 2021   12:34 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi modern saat ini, penguasaan terhadap bahasa asing merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam proses pembelajaran bahasa asing terkadang tidak mudah dan juga menjenuhkan. Hal ini disebabkan karena belajar bahasa merupakan usaha untuk membentuk konsep baru dalam diri seseorang agar dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan pemilik bahasa tersebut. Sehingga sangatlah penting saat ini mememadukan antara pembelajaran bahasa dengan media untuk menghilangkan kejenuhan dan membuat menarik pembelajaran bahasa.

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang berarti perantara atau pengantar.[1] Media pembelajaran adalah sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan oleh guru yang memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan. [2] Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan seorang guru untuk menyalurkan pesan/informasi. Sementara Dagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. 

Media memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa asing, termasuk dalam pembelajaran bahasa Arab. Akan tetapi banyak dari para guru yang tidak menggunakan media pembelajaran sebagai salah satu unsur penunjang keberhasilan proses pembelajaran bahasa. Di antara penyebabnya adalah penyediaan media pembelajaran membutuhkan biaya yang banyak dan waktu yang cukup panjang, sehingga para guru tidak mau mengambil risiko. Dampak dari hal tersebut adalah membuat siswa cepat merasakan kebosanan dalam pembelajaran bahasa.

Dalam ranah proses belajar mengajar, media pembelajaran memiliki tiga peranan penting, yaitu:[3]

  • Peran sebagai penarik perhatian (attentional role), dalam peranannya sebagai penarik perhatian siswa, media bersifat mengundang perhatian peserta didik, meningkatkan rasa keingintahuan siswa, serta menyampaikan informasi.
  • Peran komunikasi (communication role), dalam peranannya sebagai pelancar komunikasi, media berperan dalam mendorong dan membantu siswa untuk memahami pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh guru.
  • Peran retensi (retention role), dalam peran retensi, media membantu pembelajar untuk mengingat konsep-konsep penting yang diperoleh selama belajar.

Tujuan utama penggunaan media dalam pembelajaran adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasian dapat diserap semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima informasi.[4] Maka dengan adanya media akan memudahkan peserta didik dalam pembelajaran tanpa memerlukan proses yang lama yang membuat mereka bosan. Sehingga kehadiran media dalam proses pembelajaran bahasa sangat membantu dalam menjaga gairah belajar peserta didik.

Fungsi penggunaan media dalam pembelajaran adalah sebagai penyalur pesan atau informasi. Hamalik (1986:10) mengemukakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologi siswa. Penggunaan media juga dapat mendukung siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan materi menjadi menarik dan meringkas informasi. Sehingga penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangatlah urgent agar pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, terkhusus pembelajaran bahasa.

Arif S, Sudirman (1996) menjelaskan tentang kegunaan dari media pembelajaran, yaitu :

  • Memperjelas penyaian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata tertulis atau lisan).
  • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
  • Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif peserta didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk :
  • Menimbulkan gairah/semangat belajar.
  • Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan.
  • Memungkinkan peserta didik, belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
  • Memudahkan peserta didik menggali informasi yang dibutuhkan.

Dalam menggunakan media pembelajaran, seorang guru tidak bisa seenaknya memilih atau menggunakannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan ketika hendak menggunakan media pembelajaran. Langkah-langkah yang bisa kita gunakan dalam memilih media pembelajaran sebagaimana yang diungkapkan oleh Sueparno (1987:10), yakni :

  • Hendaknya mengetahui karakteristik setiap media.
  • Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
  • Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita akan digunakan.
  • Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang akan dikomunikasikan.
  • Hendaknya memilih media yang sesuai keadaan siswa, jumlah, usia maupun tingkat pendidikannya.
  • Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi kondisi lingkungan tempat media dipergunakan.
  • Janganlah memilih media dengan alasan barang tersebut baru atau barang tersebut satu-satunya yang kita miliki.

Proses pembelajaran efektif terjadi jika media pembelajaran yang digunakan memiliki dampak yang baik pada peserta didik. Kesan media yang digunakan akan menggambarkan urgensi media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Secara garis besar urgensi media dalam proses pembelajaran memiliki peranan sebagai berikut :[5]

  • Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas shingga mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan.
  • Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera.
  • Menarik minat perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
  • Meninmbulkan gairah belajar siswa.
  • Memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih lansung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
  • Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minantnya.
  • Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima pesan (Syaffruddin Nurdin, 2016).

Dengan demikian, pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membuat urgensi penggunaan media semakin tampak dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena penggunaan  media bisa dikatakan sejajar dengan penggunaan metode dalam pembelajaran. Oleh karena itu antara metode dan media memiliki sinergitas dalam mendukung proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang diimplementasikan oleh guru di kelas.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun