Setelah berjalan lumayan jauh, aku bertanya "Kenapa sih kita memilihnya sebagai kepala desa?"Â
"Dia orang paling kaya disini, keluarganya sering membantu kepala desa terdahulu dalam masalah keuangan, sebagai gantinya ia mengangkatnya sebagai kepala desa." Jelas Ben
"Huh. Sayang mereka mengangkat orang yang salah." Kataku fokus kejalanan.
"Sudah jangan menggerutu, lagipula desa kita mulai berkembang karna adanya dia." Katanya mengingatkan.
"Terserah." Kataku
"Oh ya, nanti ketika berburu. Jangan masuk terlalu dalam, kabut hari ini sangat tebal. Akan menyusahkan jika salah satu dari kita tersesat." Pesannya. Aku melihat ke sekeliling ku. Kabut mulai menebal.
"Oke"jawabku singkat.
Kamipun sampai di gerbang desa, kami mengecek peralatan, dan bersiap untuk berburu. Kami berburu secara terpisah, aku biasanya mengambil hutan barat, sementara Ben mengambilÂ
Hutan bagian timur. Ketika hasilnya dirasa cukup, kami akan kembali ketitik awal dan membagi hasilnya sama rata.
"Semoga saja buruan hari ini dapat banyak" katanya berharap.
Kamipun lantas berpisah. Aku mendapat banyak buruan, 2 ekor ayam yang sedang berkumpul, seekor babi hutan yang kehilangan kelompok nya, dan beberapa ekor ikan yang kutangkap di sungai. seekor rusa jantan tiba-tiba lewat ketika aku sedang mencari mangsa lain. Kuarahkan senapanku kesasaranku dan kutarik pelatuknya. Rusa itu sedang menikmati makanan terakhirnya ketika timah panas terbang mengenai kepalanya,membunuhnya langsung ditempat.Â