Mohon tunggu...
Ryan Ariyanto
Ryan Ariyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pegiat Pasar Rakyat, Suka Main Di Pasar Rakyat (Pasar Tradisional).

Selanjutnya

Tutup

Catatan

SPR Dlingo-Sendang Wesi (Materi Kewirausahaan) - Sepengal cerita perjalanan

15 Desember 2013   02:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, Minggu Pahing 20 Oktober 2013, akan terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Jika kebanyakan orang menjadikan hari ini untuk beristirahat dari rutinitas harian, bagi kami Tim SPR-Dlingo,Sendang Wesi hari ini adalah hari aktivitas yang telah kami tunggu selama 10 hari yang lalu. Setelah beberapa hari kebelakang terkurung dalam rungan untuk berdiskusi membahas langkah kedepan perjalanan SPR-Dlingo, Sendang Wesi sampai pada akhirnya menemukan titik kesepakatan dalam tim, dan hari ini adalah hari pengaplikasiannya. Persiapan keberangkatan- Pustek Pagi ini Pustek UGM Pukul 06.00, suara Mbak Sekar membangunkan mimpi saya yang tertunda :p. Ya pukul 06.30 Tim SPR-Dlingo, Sendang Wesi memulai perjalanan dari pustek dengan kudabesinya; Akmal,Dindim, Juned, Puput, Rani, Ryan, Sekar, seperti biasanya KH. Aris menuju Pasar Dlingo dengan kuda besinya dari rumah. Perjalanan menuju lokasi berjalan lancar,walaupun kudabesi melaju dengan kecepatan yang berbeda-beda sehingga menyebabkan buntut membuntut. Pukul 08.00, sesampainya di Pasar Sendang Wesi yang saat itu masih terjadi kegiatan jual beli antara pedagang dan pembeli, pemandangan ini terasa berbeda dengan kunjungan-kunjungan kami sebelumnya yang sudah sepi pengunjung. Pasar Sendang Wesi beroperasi setiap hari pasaran jawa yaitu kliwon dan pahing dan jam operasi antara jam 05.00 sampai dengan jam 09.00. Saya yang penasaranpun kemudian menuju kantor Lurah Pasar di susul oleh Akmal, Dindim, Puput, Rani, dan Sekar, tidak lama kemudian mas KH. Aris datang kemudian saya mengajak KH. Aris dan akmal untuk melihat-lihat kondisi dan aktifitas pasar, sementara Juned terlihat di sebrang jalan nampaknya dia mulai lapar dan sedang mencari warung makan. Setelah keliling pasar dan berinteraksi dengan beberapa pedagang dan pengunjung pasar Rani memanggil untuk diskusi membahas Sekolah Pasar Rakyat di Pasar Sendang Wesi bersama Pak Lurah dan Ketua Paguyuban Pasar Sendang Wesi. Hasil diskusi : 1. Pengurus pasar dan paguyuban pasar, sangat mendukung dan berkomitmen untuk saling berkerja sama dalam berlangsungnya Sekolah Pasar Rakyat di Pasar Sendang Wesi. 2. Mengingat domisili pedagang yang sebagian besar tidak berdomisili di Kecamatan Dlingo, maka peserta Sekolah Pasar Rakyat diutamakan terlebih dahulu untuk yang berdomisili di Kecamatan Dlingo. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan jasa angkutan umum yang biasanya jam 09.00 sudah menjemput pedagang yang berasal dari daerah lain. 3. Berhubungan dengan poin no 2, Sekolah Pasar Rakyat juga mempersilahkan dan tetap mengajak turut serta pedagang yang berdomisili di luar daerah. 4. Hari pertemuan Sekolah Pasar Rakyat Sendang Wesi, menyesuaikan dengan hari pasaran yaitu antara Kliwon dan Pahing. 5. Rencana pengabungan kelas dengan Sekolah Pasar Dlingo masih belum dapat diputuskan, karena perlu dibicarakan kembali dengan pedagang atau peserta. 6. Materi kelas dan klinik menyesuaikan dengan kebutuhan pedagang dan akan dibicarakan saat pertemuan mendatang dengan para peserta. 7. Sehubungan dengan poin no 6, ketua paguyuban memberikan saran untuk memfokuskan materi tentang penjatatan dan manajemen mengelola dagangan. Pendampingan atau klinik, hendaknya diberi porsi yang lebih dalam klinik pencatatan. 8. Pembahasan selanjutnya seputar teknis dan lain sebagainya menunggu musyawarah bersama para calon peserta Sekolah Pasar Sendang wesi.

Sarapan Dulu - Isi Kekuatan Selanjutnya tim menuju Pasar Dlingo, terlihat di sebrang jalan Juned dan Akmal sedang menikmati sarapan pagi di sebuah warung makan. Dan lagi-lagi kudabesi kami harus saling berbuntutan, terutama Mas KH.Aris yang sangat pelan dan berhati-hati memegang teguh prinsipalon-alon asal kelakon. Pukul 09.30 sesampainya di Pasar Dlingo, kuda besi langsung merapat di area parkir dekat warung makan milik Pak Legi. Dan Pak Legi menyambut kedatangan kami di warungnya, tim sarapan dulu dong sebelum berperang, hehe.. memang sudah mulai lapar. Selesai sarapan Juned pergi bersama pak legi, sementara yang lain berkeliling pasar dan berbelanja. Kharis membeli jagung untuk pakan ternaknya, Puput dan Rani membeli tomat dan bahan masakan lainnya, mbak Sekar memilih kulit melinjo untuk dibawa pulang. Tak lama kemudian Juned datang membawa kabar telah mendapatkan singkong dari kebun Pak Legi, juned juga membeli tembakau, cengkeh serta kertas rokok, sedang saya sendiri membeli produk obat kesehatan dan teh jawa. Kegiatan berbelanja seperti ini sangat menyenangkan karena secara langsung sebagai media interaksi personal yang lebih mendalam dengan pedagang yang dalam hal ini juga merupakan peserta dari Sekolah Pasar Rakyat, sehingga saat kegiatan seperti ini baik tim pengajar maupun pedagang dapat saling curhat ngobrol kesana-kemari sebelum kelas dimulai. Juga bertujuan untuk mengajak pedagang lain yanag belum bergabung di Sekolah Pasar Rakyat. Pukul 10.20 Persiapan kelas selesai, tikar sudah di gelar, papan tulis sudah siap, hidangan jajanan pasar juga sudah siap menunggu di santap. Tim pengajar, pengurus pasar dan pedagang juga sudah berkumpul sejak 10 menit yang lalu, sudah ngobrol ngalor-ngidol. Tim dengan tugasnya masing-masing sudah menyebar dan membaur dengan para peserta. Sehingga tiba saatnya Akmal selaku pembawa acara hari ini untuk meminta kesepakatan bersama memulai kelas, dan kelas pun di mulai.
Menyanyiak Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Kronologi dan Situasi Kelas : 1. Membuka kelas dengan bacaan kalam ilahi 2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia di hari minggu dan bertempat di Pasar Rakyat itu rasanya penuh rasa banget, mak nyess membuat saya merinding. Apa lagi yang menyanyikan adalah para pedagang pasar. Dan luar biasa dengan penuh keyakinan dan kemantapan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya sehingga menarik perhatian masyarakat yang masih berada di pasar. 3. Sambutan dari Pak Lurah Pak Lurah memberitahukan kepada pedagang tentang pentingnya belajar, karena itu Pak Lurah mencoba kembali menyampaikan materi PRA 1 di pertemuan kelas pertama 10 hari yang lalu untuk  mengingatkan apa saja yang sudah dipelajari. 3. Menagih PR pertemuan sebelumnya PR pedagang di pertemuan sebelumnya adalah membuat yel-yel slogan penyemangat yang mengambarkan pasar mereka. PR ini sudah di selesaikan oleh pedagang, yel-yel mereka yaitu "Pasar Dlingo, Bersih, Sehat, Aman, Asri". Kemudian dengan berbagai usul dari pedagang yang lain akhirnya yel-yel yang sudah ada ditambahi kalimat penyemangat yaitu "Laris Manis Tanjung Kimpul, Dagangan Habis Duitnya Kumpul" yang menurut para pedagang sebagai pemacu untuk mencari untung dan bisa menabung. Sehingga yel-yel berubah menjadi "Pasar Dlingo, Bersih, Sehat, Aman, Asri - Laris Manis Tanjung Kimpul, Dagangan Habis Duitnya Kumpul". Yang memiliki arti kurang lebih ; bahwa kita harus menjaga pasar agar tetap bersih, sehat , aman dan asri sehingga para pembeli menjadi senang untuk datang dan berbelanja ke pasar yang akan memberikan keuntungan bagi pedagang. 4. Materi Kewirausahaan Materi kewirausahaan disampaikan oleh KH.Aris, dalam menyampaikan materi ia mengajak kepada para pedagang untuk bisa bersikap dan memiliki polapikir pengusaha yaitu berkembang. KH.Aris mengisi kelas dengan model diskusi dan tanya jawab sehingga materi mengalir dengan baik. Sekilah ringkasan materi : *Yang membedakan pedagang dan pengusaha adalah, jika pengusaha itu berkembang seiring adanya permintaan konsumen, sedangkan pedagang lebih banyak bersifat tetap dari tahun ketahun. *Syarat utama dari berkembang itu adalah : - Mampu membaca peluang ; apa yang dibutuhkan oleh konsumen itu yang seharusnya kita lihat sebagai ladang untuk menciptkan produk (barang/jasa). Sederhanaya untuk menjadi pengusaha adalah ; Mengubah cara pikir bahwa setiap hal dapat menjadi usaha dan tidak mengaggap rendah terhadap usaha-usahayang lain. - Selanjutnya adalah dengan Menabung. - Keberanian dalam melakukan usaha, rasa optimisme ditanamkan dalam pribadi kita. - Berdoa Sederhananya untuk menjadikan diri sebagai pedagang pasar yang berorentasi pengusaha adalah dengan empat pokok utama di atas.
Suasana kelas Kewirausahaan 5. Setelah selesai materi, tim kemudian memberikan sebuah game peluang usaha, yaitu sehubungan dengan akan dibuatnya Majalah Dinding (Madang = Majalah Pedagang) maka dari peserta siapa yang bersedia untuk mengadakan kebutuhan Madang tersebut. Yang kedua adalah siapa yang mau untuk mengambil peluang usaha dari kebutuhan di kelas yaitu rencana untuk menabung dengan metode menabung dalam celengan tanah liat, nah siapa yang mau mengambil peluang menyediakan celengan tanah liat tersebut. Peluang Madang diambil oleh Mas Yuli, sedangkan peluang menyediakan celengan tanah liat diambil mas Danang. 6. Kelas selesai diakhiri dengan doa 7. Selesai kelas diskusi masih berlanjut 8. Makan jajanan bareng pedagang, ngelinting, rokokan, ngobrol. 9. Beres-beres kelas 10. Pamitan : Semua senang,, senang semuanya. Catatan : Jangan pernah menyerah, jangan takut untuk memahami sebuah ketakutan, trimakasih utnuk kawan-kawan tim Sekolah Pasar Rakyat Dlingo-Sendang Wesi. Trimakasih: Mbak Sekar  membantu proses diskusi di Pasar Sendang Wesi dan Proses Kelas di Pasar Dlingo Mas Juned, suwun atas nyasar-nyasarnya pas pulang dan suwun udah ngajari cara bercanda dengan pedagang Dindim, maafkan kami yang harus membiarkanmu pulang duluan seorang diri. Album Hari Ini - 20 Okt 2013 - SPR Dlingo Sendang Wesi
KH. Aris
Skuat Pemuda Pasar Dlingo
Kelaparan Ea..?
Masih malu
Dindim yang Lelah
Tebakan Di Mana Juned..?
Ngaji sama Pak Lurah TRIMAKASIH

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun