Mohon tunggu...
Ryan Ferdiansyah
Ryan Ferdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pemberdayaan Pariwisata dalam Upaya Inovasi Industri di Tengah Pandemi Covid-19

1 Juli 2022   17:55 Diperbarui: 1 Juli 2022   17:57 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendapat dampak dari adanya penularan COVID-19 di seluruh dunia. Pariwisata yang mulanya bertumbuh sangat pesat karena adanya globalisasi dan kemajuan teknologi digital kini harus menanggung pahitnya dampak penyebaran COVID-19. 

Semenjak adanya penyebaran COVID-19 di seluruh dunia, pendapatan dari sektor pariwisata turun tajam karena banyak lokasi pariwisata yang ditutup maupun sepi pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dan mencegah penyebaran COVID-19

Indonesia merupakan salah satu negara yang hampir seluruh wilayahnya mempunyai daya tarik wisata melalui keindahan alam, flora maupun fauna yang beragam. Indonesia yang terkenal akan kekayaan di bidang pariwisata tentu sangat merasakan dampak dari adanya COVID-19. 

Berbagai daerah andalan penghasil devisa negara dari sektor pariwisata seperti Yogyakarta dan Bali mengalami penururan pengunjung mancanegara yang berdampak pada turunnya devisa negara yang sangat tajam. Wishnutama Kusbandio selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memprediksi terjadi kerugian sektor pariwisata yang disebabkan COVID-19 mencapai Rp 48,5 triliun.

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk memulihkan sektor pariwisata dengan tetap berfokus pada pemulihan kesehatan akibat pandemi. 

Namun kebijakan saja tidak cukup untuk memulihkan stabilitas pendapatan pada sektor pariwisata, diperlukan inovasi-inovasi baru yang dapat menunjang pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar kembali stabil pada masa pandemi. 

Adanya kebijakan PSBB maupun PPKM membuat masyarakat dituntut untuk semakin kreatif dalam menanggulangi permasalahan pada saat pandemi, berbagai inovasi harus segera dikembangkan demi stabilisasi di berbagai sektor. Pada sektor pariwisata terdapat dua inovasi yang dapat diterapkan yaitu Virtual Tourism dan Staycation.

Virtual Tourisme atau wisata virtual adalah sebuah inovasi baru di tengah kejemuan saat pandemi. Wisata virtul hadir sebagai salah satu transformasi dan adaptasi dalam mengatasi permasalahan melawan pandemi dengan memanfaatkan teknologi, sembari menunggu proses recovery dunia pariwisata yang signifikan. 

Wisata virtual menjadi alternatif bagi wisatawan yang jenuh dan ingin berwisata. Inovasi Virtual Tour ini telah  dimulai dan dikembangkan oleh berbagai pihak, seperti kemenparekraf, pemda, serta masyarakat. 

Wisata virtual ini sekaligus ajang memperkenalkan berbagai budaya maupun tempat-tempat yang belum pernah diketahui oleh banyak orang. Wisata virtual ini disajikan dengan fitur kamera street view 360 derajat, sehingga membuat masyarakat seperti sedang berwisata secara offline. VIrtual tur dapat dinikmati secara gratis mapun berbayar, masyarakat dapat berwisata online secara gratis melalui Youtube dengan beberapa destinasi wisata.

Sedangkan wisata tur berbayar disebut dengan Tur virtual interaktif. Tur virtual interaktif merupakan kegiatan wisatawan dan pramuwisata yang dapat berinteraksi secara virtual melalui platform atau aplikasi konferensi video seperti zoom, para wisatawan dapat membeli paket destinasi wisata yang ingin mereka kunjungi secara online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun