Mohon tunggu...
Rut sw
Rut sw Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga, Penulis, Pengamat Sosial Budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha melejitkan potensi dan minat menulis untuk meraih pahala jariyah dan mengubah dunia dengan aksara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Topeng Itu Tersingkap

22 Juli 2019   08:25 Diperbarui: 22 Juli 2019   08:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak terlalu mengejutkan ketika beredar berita salah satu artis Indonesia kembali terciduk polisi karena kasus narkoba. Gemerlapnya kehidupan mereka tak mampu menyembunyikan kelam sisi pribadi mereka. Tinggal menunggu gilirannya saja..

Menyusul deretan panjang artis tanah air yang terjerat kasus narkoba, Nunung Srimulat atau yang biasa disapa Nunung, artis dengan nama  asli Tri Retno Prayudati ini ditangkap bersama suaminya terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkotika berjenis sabu, pada Jumat (news.detik.com,19/7/2019).

Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan paket sabu seberat satu klip sabu 0,36 gram, alat hisap sabu alias bong, empat buah ponsel dan 37 lembar uang pecahan Rp 100 ribu rupiah. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Nunung positif mengonsumsi sabu-sabu dan diduga telah membeli sabu-sabu sebanyak sepuluh kali dalam tiga bulan terakhir.

Selalu yang menjadi alasan para artis  dekat dengan narkoba adalah bisa menunjang performa mereka agar tetap merasa lebih  fit. Mengingat mereka adalah publik figur maka harus tampak sempurna dihadapan fansnya, terkhusus bagi yang membeli jasanya. Dengan begitu dapur tetap bisa mengepul.

Sabu mengandung methamphetamine dan amphetamin. Kristal metamfetamin bekerja dengan merangsang susunan saraf pusat yang efeknya membuat pengguna akan merasakan euforia, perubahan mood, dan percaya diri. 

Peningkatan energi yang semu mengakibatkan pengguna memaksakan diri melakukan sesuatu lebih dari biasanya, sebelum akhirnya jatuh saat dampak sabu habis.

Zat ini masih saja menjadi primadona. Karena meskipun mabuk namun penggunanya masih tetap " waras" . Namun sesuatu yang dipaksakan tentu akan membawa pengaruh yang buruk cepat atau lambat.

Betapa rapuhnya mereka yang bekerja di dunia entertain. Karena meskipun terlihat selalu bahagia dan tak kurang suatu apapun, namun pada hakekatnya mereka telah membohongi diri sendiri. 

Jelas para artis itu berada pada tekanan gaya hidup yang keji, memaksa mereka hidup dijalur yang dikehendaki para kapitalis. Selalu dalihnya mumpung masih laris, tak ada waktu istirahat yang memadai, apalagi mengingat Penciptanya.


Gaya hidup hedonis, menjadi pilihan karena itulah yang termudah hari ini untuk mendapatkan harta. Lihat bagaimana ibu-ibu yang menemani anak-anaknya ikut dalam berbagai kompetisi, berharap jika lolos akan mampu mendatangkan materi. Manusia tak ubahnya jadi mesin uang jika itu di alam kapitalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun