Mohon tunggu...
Rut sw
Rut sw Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga, Penulis, Pengamat Sosial Budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha melejitkan potensi dan minat menulis untuk meraih pahala jariyah dan mengubah dunia dengan aksara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mekkah Al-Mukarramah

12 Mei 2019   18:51 Diperbarui: 12 Mei 2019   19:05 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Rut Sri WahyuninhsihMekah, salah satu dari 2 kota suci yang dimiliki kaum muslimin. Tempat kelahiran Rasulullah, nabi dan rasul terakhir. Pembebasan Mekkah (Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, di mana Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah.

Sejak itu di Mekkah diterapkan syariat Allah,  menjadi bagian dari negara Islam di Madinah. Dengan  Rasulullah SAW sebagai kepala negaranya. Mekkah tak hanya menyimpan sejarah panjang kaum muslimin, sejak Islam datang dan diemban oleh Rasulullah. Tak hanya menjadi saksi bisu kekejaman kaum Quraisy yang memboikot kaum muslimin dan menjuluki Rasulullah sebagai penyihir. Namun Makkahpun menjadi salah satu kota yang mewarisi tradisi Islam dan kaum Muslim pada zamannya khususnya saat bulan suci Ramadhan.

Kota suci Mekkah dikenal memiliki tradisi khusus selama Ramadhan dalam hal dekorasi dan hidangan, tapi satu yang dirindukan adalah meriam Ramadhan. Mekkah biasa memulai dan mengakhiri puasa dengan suara meriam Ramadhan.

Mekkah selalu ramai akan kegiatan islami. Jalanan di Mekkah hanya saat maghrib dan berbuka puasa saja yang terlihat agak lengang. Namun saat tiba shalat Isya' hiruk pikuk kembali menggema untuk melaksakan shalat tarawih dan berlanjut sampai waktu shalat subuh.

Keramaian saat bulan Ramadhan ini disebabkan oleh adanya Masjidil Haram dan sejumlah besar jamaah muslim dari penjuru dunia yang umrah. Jamaah yang berjumlah puluhan ribu itu beramai -- ramai mengunjungi kota suci. Mereka berasal dari berbagai bangsa, ras dan etnis namun ibadah yang dilakukan untuk Tuhan yang sama, yaitu Allah SWT. Menjadi keberkahan bagi warga Mekkah asli.

Saat Ramadhan, hampir semua orang yang berada di Mekkah tidak ingin melewati seluruh ibadahnya di Masjidil Haram. Hal ini dikarenakan ibadah yang dilakukan di Masjidil Haram akan dilipatgandakan pahalanya. Sehingga orang yang melaksanakan ibadah di tanah ini akan mendapatkan kebaikan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan melaksanakan ibadah ditempat lainnya. Maka dari itu, banyak orang yang berbondong -- bondong datang ke Masjidil Haram saat adzan berkumandang. Terkadang masjid tidak cukup menampung banyaknya massa yang akan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.

Biasanya banyak orang yang menawarkan makanan saat maghrib baik di bulan Ramadhan ataupun hari biasa. Apalagi suasana berbuka di Masjidil Haram begitu hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun