Mohon tunggu...
Ruth Stevany Luise
Ruth Stevany Luise Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Program Studi Kriminologi di Universitas Budi Luhur

suka mengamati tingkah laku orang-orang sekitar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merekatkan Diri dengan Keberagaman Indonesia Melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

1 Februari 2023   20:47 Diperbarui: 1 Februari 2023   20:58 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemendikbudristek menyelenggarakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2022 atau PMM 2 sebagai wadah bagi mahasiswa untuk berkesempatan mendapatkan pengalaman belajar di berbagai Perguruan Tinggi Indonesia. Dengan tagline "bertukar sementara bermakna selamanya", mahasiswa dapat merasakan pengalaman baru selama satu semester ditempat pertukaran. Hadirnya program ini juga bermanfaat bagi mahasiswa, karena pemerintah mendukung kebutuhan finansial secara penuh bagi peserta pertukaran yang berhak menerimanya. Mahasiswa juga memiliki hak untuk memilih program studi yang berbeda dari Perguruan Tinggi asal, sehingga mahasiswa pun dapat belajar secara akademis mengenai ilmu pengetahuan yang baru. Program ini merupakan wadah bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk berkumpul dan membangun relasi antara satu dengan yang lain, sehingga secara tidak langsung mahasiswa dapat mengenal keberagaman budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu, program PMM 2 ini merupakan salah satu peluang emas bagi mahasiswa di seluruh Indonesia.

PMM 2 ini memberikan kebijakan bagi mahasiswanya untuk mengikuti perkuliahan sebanyak 20 SKS. Dalam 20 SKS ini terdiri dari 4 SKS wajib yaitu Modul Nusantara dan sisanya adalah mata kuliah yang diambil di Perguruan Tinggi pertukaran. Modul Nusantara sebagai mata kuliah wajib sendiri memiliki tujuan agar mahasiswa dapat mengeksplor dan mempelajari kebudayaan ditempat pertukaran. Sehingga Modul Nusantara menjadi mata kuliah prioritas dan paling berkesan bagi mahasiswa peserta PMM 2. Modul Nusantara memiliki 4 jenis kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa PMM 2, yaitu Kebhinekaan, Refleksi, Inspirasi, dan Kontribusi Sosial. Masing-masing jenis kegiatan tersebut mempunyai aktivitas dan jumlah agenda yang berbeda. Pelaksanaan kegiatan Modul Nusantara dilakukan secara berkelompok, dengan dampingan masing-masing 1 dosen dan 1 mahasiswa Perguruan Tinggi pertukaran. Pertama kegiatan Kebhinekaan, jenis kegiatan ini memiliki tujuan agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami budaya adat istiadat di daerah Perguruan Tinggi tempat mereka bertukar. Selanjutnya Refleksi, jenis kegiatan ini merupakan instrumen bagaimana mahasiswa kembali menceritakan atau apa yang didapatkan dari kegiatan kebhinekaan telah yang diikuti. Lalu ada Inspirasi, dalam kegiatan ini dosen dan LO (Liason Officer) atau mentor modul nusantara mengundang tokoh-tokoh berpengaruh di daerah pertukaran sebagai narasumber untuk memperkenalkan budaya daerah tersebut. Dan yang terakhir Kontribusi Sosial, kegiatan ini merupakan aktivitas final dari Modul Nusantara. Pada kegiatan ini mahasiswa berperan dan turun langsung ke masyarakat, untuk melakukan sesuatu yang berdampak dengan mengaplikasikan kegiatan Kebhinekaan, Refleksi dan Inspirasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Salah satu contoh Perguruan Tinggi yang melakukan program ini adalah Universitas Islam Riau (UIR). Penulis merupakan salah satu mahasiswa yang merupakan peserta PMM 2 dari 134 mahasiswa lainnya yang memilih Universitas Islam Riau sebagai Perguruan Tinggi untuk bertukar. Timeline pelaksanaan PMM 2 di UIR sendiri berlangsung selama 4,5 bulan, dimulai dari tanggal 8 September 2022 sampai dengan tanggal 22 Januari 2023. Penulis sendiri adalah anggota dari Kelompok Laksamana, kelompok tersebut merupakan salah satu dari 7 kelompok yang terbagi untuk Modul Nusantara. PMM 2 UIR melakukan kegiatan Modul Nusantara dengan sebanyak 14 agenda Kebhinekaan, 7 agenda Refleksi, 3 agenda Inspirasi, dan 1 agenda Kontribusi Sosial. 

Kelompok Laksmana sendiri melakukan kegiatan Kebhinekaan dengan berjelajah Kota Pekanbaru dan beberapa daerah diluar Kota Pekanbaru. Ada beberapa tempat dan kegiatan yang cukup berkesan dan terkenang bagi penulis, yaitu Candi Muara Takus. Pada kebhinekaan tersebut penulis dapat mempelajari sejarah Kerajaan Sriwijaya dan penganut agama Buddha yang sempat bersinggah di Riau dan kemudian membangun Muara Takus sebagai tempat untuk belajar pada masa tersebut.  

Lalu Kebhinekaan di Siak, penulis memperoleh wawasan baru mengenai Kesultanan Siak terutama pada masa berkuasanya Raja Kecik atau Sultan Syarif Kasyim II sebagai pengantar sebelum Riau terbentuk. Kemudian kegiatan Kebhinekaan memasak makanan khas Melayu Riau. Pada kegiatan tersebut, kelompok penulis membuat serta mencicipi menu yang cukup khas dan tradisional yaitu Mie Sagu Goreng, Sempolet, minuman Laksmana Mengamuk dan Kue Jala Kuah Durian.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

 Dan kegiatan kebhinekaan terakhir yaitu jelajah daerah Kampar. pada kegiatan tersebut ada beberapa destinasi yang dikunjungi untuk mengenal adat dan tradisi Kampar. Kelompok penulis mencicipi beberapa makanan khas Kampar yaitu Sate Ocu dan Lopek Bugih. Kemudian mengelilingi Pasar Kampa, selanjutnya menyebrangi Sungai Kampar untuk menjelajahi Pulau Birandang. Pada Pulau tersebut terdapat beberapa rumah adat asli yang masih kokoh berdiri dari masa lampau, lalu singgah di Masjid Jami' Air Tiris, selanjutnya mengunjungi Istana Kesultanan Kampa untuk berdiskusi dengan Datuk Kampar. Dan destinasi terakhir yaitu, Sungai Hijau.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun