Samosir, Sumatera Utara-- Di tengah arus modernisasi yang terus melaju, sekelompok perempuan di Kampung Ulos Huta Raja, Samosir, tetap teguh mempertahankan tradisi menenun yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kampung ini dikenal sebagai salah satu pusat kerajinan ulos, kain tradisional khas Batak, yang memainkan peran penting dalam budaya masyarakat Batak Toba.
Mayoritas perempuan di kampung ini menghabiskan hari-harinya di bawah kolong rumah adat Batak yang megah, duduk di alat tenun tradisional sambil menganyam benang demi benang menjadi ulos yang sarat makna. Aktivitas ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan bentuk nyata dari pelestarian budaya dan identitas etnis.
"Ini bukan hanya kain, ini warisan leluhur. Dengan menenun, kami menjaga jati diri Batak," ujar salah satu penenun, sembari menunjukkan hasil tenunan yang nyaris rampung.
Ulos yang mereka hasilkan tak hanya digunakan untuk upacara adat, tetapi juga telah menembus pasar nasional dan internasional, memberi dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat. Pemerintah daerah dan sejumlah komunitas budaya pun turut memberi dukungan dalam bentuk pelatihan, promosi, dan pengembangan wisata budaya.
Kampung Ulos kini menjadi destinasi favorit wisatawan yang ingin menyaksikan langsung proses pembuatan ulos secara tradisional, sekaligus belajar tentang filosofi di balik setiap motif dan warna kain tersebut.
Dengan semangat dan ketekunan para perempuan penenun, Kampung Ulos bukan hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat hidupnya tradisi yang terus bernapas dalam setiap helai benang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI