Pengaruh Klinik Nakamura bagi Lansia

Saya mengenal Nakamura dari Majalah Rantai ( yakni Majalah Alumni YPW : Yayasan Pendidikan Warga Solo), karena kebetulan anak saya adalah alumni SMA tersebut sehingga rutin mendapat kiriman majalah tersebut setiap 2-3 bulan sekali. Dari beberapa edisi yang saya dapatkan , ternyata terdapat artikel kesehatan yang sangat menarik bagi saya tentang bagaimana mengatasi penyakit maag ( yg dimuat di edisi no. 115 bulan Juli 2015 ) seperti yang saya pegang ini, karena kebetulan saya menderita maag akut.

Maag itu terjadi bukan karena terlambat makan, namun karena beban pikiran / stress akibat berbagai permasalahan yang ada pada diri saya, sama persis seperti yang diulas dalam artikel tersebut. Selain maag, dampak dari stress yang berkepanjangan tersebut adalah Insomnia ( penyakit sulit tidur ) ; bahkan saya bisa sulit tidur hingga 2-3 hari berturut turut. Akibat dari insomnia tersebut, saya menjadi bergantung pada obat, khususnya Antimo atau CTM yang bisa membuat kantuk dalam beberapa menit setelah diminum.

Namun karena saya cukup sering mengkonsumsinya, maka saya justru kebal terhadap obat tersebut sehingga tidak memberikan dampak apapun setelah saya konsumsi, terutama rasa kantuk. Inilah hal yang sangat menyiksa saya. Saat tidak bisa tidur, maka tubuh saya pun tidak bisa beristirahat, namun otak seolah-olah dipaksa untuk terus menerus aktif memikirkan masalah yang belum saya selesaikan.

Selain itu, ada satu artikel Nakamura yang sangat berkesan ( mengena ) di hati saya, yakni ulasan tentang bagaimana menjaga kehidupan saat lansia agar dapat menikmati hidupnya ( tepatnya yang diulas dalam di edisi no. 93 – bulan Agustus 2011 ) . Artikel tersebut menganjurkan bahwa seorang lansia harus terus berpikir positif, dan tetap aktif bersosialisasi bersama rekan rekan lansia. Jika tidak aktif dalam kegiatan tersebut, maka psikologis kita justru akan merasa tua, letih, lesu karena terasing, bahkan bisa menimbulkan kepikunan. Untuk itulah kita wajib beraktifitas dengan hal yang bermanfaat agar mampu menumbuhkan semangat dalam menghadapi masa tua . 

Salah satu hal untuk menjaga aktivitas tersebut adalah rutin melakukan teraphy kesehatan, dimana pada masa usia tersebut banyak organ lansia yang telah uzur dan membutuhkan perawatan secara rutin. Untuk itulah saya memilih Nakamura sebagai tempat theraphy karena di Klinik ini terdapat banyak fasilitas sesuai kebutuhan konsumen baik pria, wanita, maupun lansia seperti : Teraphy Ear Candle, Teraphy Zona, Masculine Power Theraphy ( pencegahan ejakulasi dini, impotesi & problema pria ), Female Wellnes Theraphy ( keluhan kesehatan khusus wanita ) dan masih banyak lagi, termasuk KEROKAN sebagai program terbaru yang ditawarkan Nakamura.

Inilah hal yang membuat saya kagum pada Klinik Nakamura, karena Klinik ini selalu melakukan inovasi terhadap kebutuhan konsumen, dan tidak terpaku hanya pada program yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, saya makin tertarik dengan promo discount sebesar 20 % bagi lansia ( yang berusia 60 tahun keatas ) yang melakukan theraphy selama minimal 1,5 jam di jam & hari tertentu. Tentunya kesempatan ini pun tidak saya lewatkan begitu saja. 

Setelah rutin melakukan therapy semingu sekali selama beberapa bulan, akhirnya saya merasakan manfaat yang sangat dalam dari theraphy di Nakamura, dimana saya bisa merasakan relaxasi setelah dipijat untuk beberapa program theraphy, sehingga saya bisa tidur dengan nyenyak dan tidak bergantung pada obat-obatan diatas lagi. Lambat laun kesehatan saya pun meningkat, nafsu makan saya bertambah, tidak sakit maag lagi, dan yang terpenting : saya pun bisa menikmati makna hidup di usia senja ini dengan penuh antusias dan optimisme berkat Nakamura. Terima kasih Nakamura, untuk semua hal yang telah diberikan pada saya, demikian dari saya, sukses selalu untuk Nakamura. Warm Regards.

Bersama Majalah Rantai serta Terapist Nakamura yang memberikan pemijatan yang memuaskan.