Mohon tunggu...
Rutan Salatiga
Rutan Salatiga Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Rutan Salatiga Pasti Melayani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jaga Integritas Dengan Langkah PASTI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tim Pendaki Kemenkumham Jateng Kibarkan Sang Saka Merah Putih

15 Agustus 2022   08:55 Diperbarui: 15 Agustus 2022   09:06 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Humas Rutan Salatiga

TEGAL- Bendera Pengayoman dan Bendera Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) ke 77 berkibar gagah di atap Jawa Tengah, puncak Gunung Slamet. Bersanding dengan Bendera Merah Putih yang digenggam erat putra-putra kebanggaan jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah.

Misi menaklukkan puncak tertinggi di Jawa Tengah ini dilakukan dalam rangka dalam rangka Semarak Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Dharma Karya Dhika ke 77 Tahun 2022.

Kegiatan ini melahirkan catatan sejarah tersendiri sebagai pendakian dengan peserta terbanyak yang pernah dilakukan oleh para ASN Kementerian Hukum dan HAM. 

Total ada 90 orang bergabung dalam misi tersebut. Mereka semua merupakan ASN perwakilan dari beberapa Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah. 

Fakta menarik lainnya, diantara para peserta tersebut tampak beberapa Kepala UPT yang usianya tidak lagi tergolong muda. Sebut saja Kepala Lapas Kelas IIB Klaten, Ahmad Fauzi, Kepala Lapas Kelas IIB Tegal Andi Yudho Sutijono, Kepala Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Mardi Santoso dan Kepala Rutan Kelas IIB Salatiga, Andri Lesmano. Hebatnya, mereka semua berhasil menginjakkan kakinya di puncak tertinggi gunung dengan ketinggian 3.428 MDPL itu.

Pendakian tersebut berlangsung selama 2 hari (Jum'at-Sabtu) tanggal 12-13 Agustus 2022, dengan mengambil jalur pendakian via Guci Basecamp Kompak.

Misi berjalan cukup sulit, karena selama dua hari jalur pendakian diguyur hujan yang cukup deras. 

Hari pertama menuju camp area Pos Mata Air, harus melewati 4 pos awal yang ditempuh dengan waktu 7-9 jam perjalanan. Hari kedua, harus menghadapi track terberat. Jalanan menuju puncak sangat terjal, tingkat kemiringan track dapat mencapai 80 derajat, terlebih medan didominasi oleh bebatuan dan kerikil. Waktu tempuh menuju puncak antara 2-3 jam.

Pendakian berjalan sangat sukses. Target tercapai dan semua peserta kembali dengan keadaan selamat. Bahkan, bisa dikatakan tidak ada peserta yang mengalami gangguan kesehatan atau cidera yang berarti.

Adapun peserta terakhir tiba di Basecamp Kompak pada pukul 22.50, Sabtu (14/08).

Ditemui di lokasi, Ketua Pelaksana Kepala Rutan Kelas IIB Salatiga Andri Lesmano mengungkapkan alasan diadakan kegiatan tersebut dan memilih Gunung Slamet sebagai lokasi pengibaran Bendera Merah Putih.

"Sama seperti kegiatan lainnya, ini merupakan wujud syukur atas Kemerdekaan Republik Indonesia dan peringatannya bersama dengan Hari Dharma Karya Dhika ke 77 yang merupakan hari lahir Kementerian Hukum dan HAM," ujarnya menjelaskan.

"Kami memilih mendaki karena kegiatan ini manifestasi dan gambaran sebuah perjuangan yang membutuhkan fisik dan tekad yang kuat". 

Selain itu, untuk meraih kemenangan dalam hal ini sampai puncak tertinggi, kita wajib bekerjasama dengan baik, kompak, bahu membahu, saling memberikan semangat dan punya tujuan yang sama," imbuhnya.

Mengenai, pemilihan Gunung Slamet, Koordinator Kegiatan, Kepala Lapas Kelas IIB Klaten Ahmad Fauzi memberikan penjelasan.

"Kita memilih Gunung Slamet karena gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah. Filosofinya, kami Insan Pengayoman berkomitmen untuk berkontribusi membawa Indonesia dan Kementerian Hukum dan HAM tempat tertinggi," jelasnya.

"Secara personal, ini berarti kami harus bisa memberikan kemampuan terbaik, harus terus berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitas sebagai Abdi Negara serta harus bisa membawa organisasi ke puncak kejayaan," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun