Mohon tunggu...
Rusydi AfdillahFajri
Rusydi AfdillahFajri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

where there is a will there's a way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Menyikapi Media Massa Saat Menghadapi Quarter Life Crisis

21 Januari 2022   07:32 Diperbarui: 21 Januari 2022   11:55 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar media massa?

Pasti anda menjawab bahwa media massa adalah radio, televisi, film dan media online. Ya, jawaban Anda benar. Menurut Cangara, media massa adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, radio, televisi, film dan sebagainya. 

Jadi apakah ada hubungannya Media Massa dengan komunikasi massa? Jawabannya adalah ada, mengapa? karena media merupakan sarana berkomunikasi, sehingga komunikasi massa tidak dapat dipisahkan dari media massa.  Media massa digunakan untuk menunjukkan penerapan alat teknis (media) yang mendistribusikan atau merupakan wadah komunikasi massa. Jadi kesimpulannya media massa adalah tempat dari komunikasi massa untuk penyampaian berita.

Lalu apa itu Quarter Life Crisis??

Quarter Life Crisis atau biasa disingkat QLC adalah krisis emosional antara usia 20-30 tahun yang melibatkan rasa terisolasi, perasaan tidak berharga, keraguan diri disertai dengan ketakutan akan kegagalan. 

Biasanya dalam fase QLC ini, kita akan merasa insecure, ragu, dan kecewa tidak hanya dengan karir kita tetapi bisa juga terkait dengan hubungan pribadi kita, misalnya dengan pasangan kita, dengan orang tua kita, bahkan dalam kondisi keuangan dan hal lainnya juga.

Tantangan terbesar bagi kita di era media massa sekarang ini, khususnya media online seperti Instagram, Facebook, Youtube dan lain sebagainya adalah bagaimana cara kita menyikapi segala informasi yang bisa ditangkap. 

Slogan "Bermedia juga harus beretika" sangat cocok untuk era sekarang ini, karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa media sosial adalah salah satu bentuk komunikasi massa, lalu apa saja contoh media yang tidak etis atau tidak beretika? Seperti banyak orang yang suka mengejek, menjelek-jelekkan dan menindas orang lain meski tidak mengenal siapa orang tersebut.

Lalu bagaimana bersikap beretika di media sosial?

  1. Etika Komunikasi. Dengan memanfaatkan media sosial, banyak orang yang cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi, hal ini dibuktikan dengan munculnya kata-kata kotor.
  2. Periksa Kebenaran Berita. "Filter sebelum Berbagi" adalah langkah untuk memastikan kebenaran berita. Dan hindari menyebarkan berita hoax.
  3. Hindari Menyebarkan Sara, Pornografi, dan Kekerasan. Yang terbaik adalah tidak menyebarkan berita tentang hal-hal ini. dan hindari untuk tidak menggunakan foto kekerasan, kecelakaan dan lain-lain.
  4. Hargai hasil orang lain. Jangan membiasakan Copy-paste tanpa menyertakan sumbernya.
  5. Jangan terlalu mengungkapkan informasi pribadi.Berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi adalah salah satu hal untuk menjaga diri dari kejahatan

Jadi, Bijaklah dalam Bermedia.

Kembali ke topik kita, kenapa Quarter Life Crisis sering terjadi karena Media Massa??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun