Mahasiswa Undip Mengembangkan UMKM dengan Pelatihan Pembukuan Sederhana dan Social Media Marketing

Dampak pandemi covid 19 ini sangat dirasakan oleh lembaga-lembaga pendidikan termasuk Universitas Diponegoro. Salah satunya berdampak pada sistem KKN TIMII Universitas Diponegoro tahun 2020 dimana pelaksanaan KKN tersebut secara online dan ditempatkan di Lokasi tinggal masing-masing. 

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyebaran Covid 19 sehingga KKN dilaksanakan secara individu. Diharapkan mahasiswa KKN dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan penyebaran covid 19 di desanya masing-masing. Nindi Rustyaningrum yang akrab disapa Nindi merupakan salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang saat ini menjalankan KKN di desa Gondangsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.

KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2020 dilaksanakan mulai tanggal 05 Juli 2020 sampai dengan 15 Agustus 2020. Dengan adanya KKN ini Nindi bisa menerapkan ilmu yang didapatkannya selama kuliah kepada warga sekitar tempat tinggalnya. 

Nindi membuat dua program monodisiplin, program pertama adalah program yang sesuai dengan kluster keilmuan yang diambil oleh Nindi selama kuliah di Undip yaitu akuntansi, program tersebut diberi nama pelatihan pembukuan sederhana dan pelaporan keuangan bagi UMKM berdasarkan SAK EMKM di desa Gondangsari khususnya toko kelontong. 

Alasan Nindi memilih program ini karena banyak dari pemilik toko kelontong tidak mampu memisahkan keuangan usahanya dengan keuangan pribadinya . Program ini dilaksanakan pada tanggal 18 -- 19 Juli 2020 secara door to door ke toko kelontong.

Pelatihan ini dimulai dengan pembuatan pembukuan sederhana. Dalam membuat pembukuan terdapat beberapa tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan buku persediaan dimana semua barang dagangan di Toko tersebut di identifikasi jumlahnya satu persatu, dan setiap pengeluaran maupun pemasukan jumlah barang dagangan harus dicatat dengan tujuan meminimalisir kehilangan barang dagangan. 

Tahap berikutnya adalah membuat buku kas. Buku kas berisi tentang pemasukan dan pengeluaran uang dari Toko Kelontong atau pencatatan setiap transaksi uang keluar dan uang masuk. Tujuan dari pembuatan buku kas adalah untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan oleh Toko Kelontong. 

Lalu tahap selanjutnya adalah membuat catatan hutang dan piutang yang mana bertujuan agar mudah dalam mengingat siapa saja pihak-pihak yang belum membayar dagangannya dan pihak-pihak yang belum terbayarkan barang dagangannya. Setelah pembukuan sederhana selesai pelatihan berikutnya adalah membuat Laporan Keuangan Bulanan berdasarkan SAK-EMKM. 

SAK-EMKM adalah standar akuntansi untuk UMKM dimana dengan adanya standar ini mempermudah para pemilik UMKM dalam mencatat transaksi keuangannya. Nindi tidak lupa untuk memberikan booklet kepada Pemilik Toko Kelontong agar tidak lupa dalam menyusun laporan keuangan.

Progam yang kedua adalah Social Media Marketing untuk sarana pemasaran pasca covid 19. Program ini berhubungan dengan pengembangan SDG's di masa pandemi covid 19. Dampak covid 19 ini cukup dirasakan oleh pemilik UMKM dan home industry di desa Gondangsari, usaha mereka mengalami penurunan pendapatan dan menurunnya permintaan dari konsumen. Oleh karena itu dengan adanya program ini diharapkan mampu membantu para pemilik UMKM dalam menghadapi masalah tersebut. 

Sosial media yang digunakan oleh Nindi adalah instagram, ini dipilih karena sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menggunakan Instagram apalagi sekarang sudah ada instagram bisnis. Dengan begitu konsumen dari usaha tersebut tidak hanya berasal dari dalam daerah melainkan dari luar daerah.