Mohon tunggu...
Rustina M Noveny
Rustina M Noveny Mohon Tunggu... Tutor - SI East Kutai East Borneo

Menulis untuk segala sesuatu yang menari-menari dan berkecamuk di pikiran, menulis menenangkan jiwa...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjadi Penyintas Covid-19 (Catatan Harianku)

25 Maret 2021   07:20 Diperbarui: 25 Maret 2021   07:46 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan di FB/dokpri

Tiba tanggal 15 Pebruari 2021 waktu untuk konsul ke poli paru awalnya, berdasarkan surat rujukan PKM tanggal 13 Pebruari 2021. Sampai di bagian depan screening untuk ke poli paru, melihat kondisi saya yang masih ada gejala akhirnya disarankan ke poli covid IGD. Di sana ditanyakan bla...bla...bla...sampai test darah, thorax, tensi dan saturasi. Menunggu hasil saat yang membosankan dan menegangkan, dan keluarlah hasilnya yang sempat membuat jantung ini berdetak lebih kencang.

Gula darah 341
Tensi 150/90
Foto thorax pneumonia covid sedang (pneumonia bilateral)
Saturasi oksigen di bawah 95%

Dokter di poli covid menyatakan hasil tersebut harusnya dirawat inap dari awal dan sekarang juga rawat inap untuk dapat diobservasi.
Keputusan harus cepat diambil, ternyata saya ada penyerta yang membuat lambat dalam pemulihan. Jujur, awal mendengar dokter menyatakan tersebut jantung ini berdetak kencang tidak karuan, saya harus ambil keputusan. Saya harus meyakinkan diri sendiri, bahwa saya bisa dan mampu melewati ini setelah H1 dan H4 melewati bayang-bayang maut itu dan ternyata tidak tahu ternyata ada penyerta seperti ini.

Akhirnya, dengan keputusan bulat saya MENOLAK untuk RAWAT INAP dengan alasan suami dan anak konfirmasi positif dan mereka juga ISOMAN, saya lanjut ISOMAN. Dokter meminta saya berpikir kembali dengan baik, saya tetap meminta ISOMAN agar lebih tenang bersama keluarga, di situ berserah saja sudah dengan Sang Pemilik Hidup ini. Dan memang salah satu sisi, ada traumatis saya dengan RS walaupun sedari kecil tidak asing dengan dunia kesehatan karena ibu saya sendiri seorang paramedis. 

Apakah itu?  Ya kami sekeluarga pernah berjuang 6.5 tahun mendampingi alm. bapak kami yang gagal ginjal dan harus cuci darah, dan 6.5 bulan menjelang kepergiannya, alm. bapak harus berada di RS mendapatkan perawatan. Secara mental entahlah mungkin saya belum siap atau traumatis mengingat kondisi masa lalu, ini yang membuat satu keyakinan pada diri saya bahwa harus berjuang sembuh dan pulih dengan kondisi yang baru ketahuan di tanggal 15 itu. Karena saya menolak, akhirnya dibuat surat keterangan lanjutan ISOMAM dan diberi beberapa obat dan multivitamin sampai tanggal 22 Pebruari 2020, di mana bulan Maret ini adalah waktu konsul ke poli paru.

15 s.d 22 Pebruari 2021
 H11 ini dapat rujukan ke dokter paru dari PKM. Dari poli disuruh ke IGD (poli covid), tes darah dan rotngen. Hasil gula darah 361, pneumonia covid sedang, saturasi 93/94. Memang jalan masih ngos2an dan tensi 150/90. Disarankan dirawat, tapi saya lebih memilih melanjutkan ISOMAN dan mendapatkan : Acetlycysteine, Metformin HCl, Salbutamol, Glutrop, Azithromycin, dan Olsetamivir Phosphate dan tentunya juga herbal yang sudah ada di rumah, melewati kembali perjuangan ISOMAN.

Pola makan yang tidak karuan berubah total akibat penyerta yang ada. Berjemur menjadi rutinitas, meninggalkan kebiasaan makan bakso yang cukup berat bagi pecinta bakso, ditemani dengan havermut, ubi jalar dan memperbanyak protein walau sambal dan yang digoreng masih sering saya makan Pola tidur saya yang amburadul juga harus diubah, walaupun masih sering insomnia sampai saat ini.

Melewati ini luar biasa ... Melihat kondisi tubuh, wuih lumayan turun (5 kg) ini terutama di bagian paha yang akhirnya bergelambir berharap bisa turun banyak lagi, tapi berpikir kembali alangkah jeleknya bila turun berat badan akibat sakit

22 Pebruari 2021
Jam 06.30 sudah antri di screening menuju poli covid, karena jumlah yang dibatasi hanya 20 orang. Ini juga menunggu sampai diperiksa sekitar 10.30 baru giliran saya. Ketika giliran masuk, dokter menanyakan mengapa saya tidak mau rawat inap, dan setelah mengecek kembali hasil thorax di tanggal 15. Di mana Maret ini juga akan kembali konsul melihat hasil perkembangan yang ada. Dokter memberikan obat dan multivitamin lagi.

24 Pebruari 2021
Ke PKM dan dapat obat gula dan tensi, sedih banget sebenarnya dapat obat ini, seperti ada penolakan di diri saya tidak terima dengan kondisi ini . Hasil pemeriksaan gula darah turun dari 341 ke 208 (ini masih tinggi yang normal 60-110) dan tensi saya malah naik menjadi 170/90, jadilah dapat ke-2 obat tersebut. Mau tidak mau beriringan dengan herbal yang saya minum dan untuk pemulihan dan kesehatan harus disiplin dalam hal ini.

25 Pebruari 2021
Sudah bisa melakukan OR di sore hari bersama suami tercinta, jalan sekitar 3 km PP dan suami mencoba kemampuan lamanya di lapangan basket walaupun belum maksimal dilakukan.  Sebenarnya terlalu cepat ya langsung untuk beraktivitas di luar seperti ini :). Keluarga dan beberapa kawan bahkan menyarankan tetap ISOMAN dulu seharusnya sampai benar-benar pulih.  Saya yakin dengan tubuh saya, antibodi sedang terbentuk dan terus berjuang pada comorbid yang ada untuk dapat normal dan sembuh.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun