Mohon tunggu...
Rusti Dian
Rusti Dian Mohon Tunggu... Freelancer - Mass and Digital Communication Student

Author of Geotimes | Freelance Writer Kumparan | Feminism and Journalism Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bijak Memilih Informasi Tentang Merapi

14 Januari 2021   14:15 Diperbarui: 14 Januari 2021   14:35 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Daftar Trending Topic Twitter pada 10 April 2020/Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)

Dari dua contoh hoax di atas, rupanya masih banyak masyarakat yang percaya begitu saja dengan informasi yang beredar tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Hal tersebut dapat dilihat lewat pantauan website Get Day Trends. Di sana, kita bisa melihat trending topic di media sosial Twitter, baik dalam bentuk kata kunci maupun tagar. Tepat pada tanggal 10 April 2020, Merapi menduduki peringkat trending ketiga setelah "Krakatau" dan "kedengeran". Kata trending selanjutnya adalah "erupsi", "BMKG", "PVMBG", "kenceng", dan "ring of fire". Tentu kata-kata tersebut ada kaitannya dengan aktivitas gunung berapi yang ada di Indonesia.

(Daftar Trending Topic Twitter pada 10 April 2020/Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)
(Daftar Trending Topic Twitter pada 10 April 2020/Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)

Cara Menangkal Hoax

Sebagai generasi muda yang lebih melek terhadap teknologi informasi dan komunikasi, sudah seharusnya kita ikut berkontribusi dalam menangkal informasi hoax tersebut. Pentingnya melakukan verifikasi ketika mendapat sebuah informasi menjadi kunci utama. Jangan mudah percaya terhadap informasi yang berasal dari satu sumber saja. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangkal informasi hoax tersebut. Dikutip dari laman Kominfo, berikut cara yang dapat kita lakukan:

1. Waspada dan berhati-hati dengan judul yang bersifat provokatif

Jika kita menemukan berita atau informasi dengan judul yang bombastis, sensasional, clickbait, atau provokatif, kita perlu untuk mencurigainya. Pasalnya, judul dapat menjadi salah satu cara media untuk menggiring opini pembaca. Terkadang antara judul dan isi berita pun tidak sesuai sehingga memunculkan disinformasi. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk berhati-hati ketika mengakses sebuah berita atau informasi. Jangan hanya membaca lewat judul saja, melainkan baca juga isinya.

2. Cermati lebih dulu alamat situs yang sedang diakses

Jika menemukan berita tertentu dari situs yang tidak jelas alamat URL-nya, jangan langsung percaya. Kita juga perlu melakukan verifikasi, apakah media yang membuat berita tersebut sudah tercatat dan terverifikasi oleh Dewan Pers atau belum. Dikutip dari laman Kominfo (2017), Dewan Pers mengatakan bahwa setidaknya ada 43.000 situs yang mengklaim sebagai portal berita di Indonesia. Padahal, jumlah situs resmi yang sudah terverifikasi tak sampai 300.

3. Cek fakta yang sebenarnya

Cek fakta dapat dilakukan dengan cara membaca lebih dari satu sumber berita. Mengingat bahwa fakta merupakan peristiwa yang nyata adanya, terbukti, dan ada kesaksian. Terkadang informasi yang beredar tidak berupa fakta, melainkan opini yang sudah bercampur dengan ideologi, pendapat, dan kesan dari penulis sehingga bersifat subyektif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya membaca satu referensi saja. Lakukan verifikasi data dan informasi dengan media, jurnal, maupun instansi yang bersangkutan.

4. Cek keaslian foto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun